Seorang PDP Di RSUD Setjonegoro Mengarah Positif COVID-19
Juru bicara Pemkab Wonosobo untuk penanganan wabah virus Corona, dr. Riyatno menyebut ada satu orang pasien yang berada dalam pemantauan di RSUD Setjonegoro menunjukkan gejala yang mengarah pada positif COVID 19. Mengingat kondisi pasien yang memerlukan penanganan lebih serius, pihak RSUD Setjonegoro disebut Riyatno kemudian mengambil langkah untuk merujuk ke RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang. “Pasien tersebut sebelumnya masuk kategori Pasien Dalam Pemantauan (PDP) hasil rujukan dari RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, dan karena memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit serta menunjukkan gejala COVID-19 sehingga kemudian dirujuk ke RSUD Setjonegoro sebagai rujukan lini kedua penanganan wabah Corona,” terangnya, saat ditemui usai mendampingi Bupati di gelar video conference dengan Gubernur Jawa Tengah di Ruang Kendali Setda, Selasa (17/3/2020).
Keputusan untuk mengalihkan perawatan melalui mekanisme rujuk ke Semarang tersebut, menurut Riyatno diambil setelah sejumlah pemeriksaan medis penunjang memang menunjukkan indikasi kuat, yaitu adanya gejala pneumonia sebagai salah satu indikasi COVID-19. “Karena menunjukkan gejala pneumonia maka pasien memang harus dirujuk ke rumah sakit rujukan lini pertama, mengingat karena di RSUD Setjonegoro belum memiliki alat untuk menumbuhkan kuman atau alat media transport,” terangnya lebih lanjut.
Dalam hal rujukan pasien COVID-19, pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten itu mengakui bukan perkara mudah, mengingat hampir seluruh RSU rujukan lini pertama, utamanya yang berada di sekitar Wonosobo telah penuh.
Di Kabupaten Wonosobo sendiri, Riyatno menyebut saat ini masih ada 146 orang dalam pemantauan (ODP), dan diperkirakan masih berpotensi bertambah karena mobilitas warga masyarakat terus berjalan. “Dari 146 ODP tersebut, sampai Selasa (17/3) terdapat 9 orang yang tengah dirawat di ruang isolasi di 3 rumah sakit, yaitu KRT Setjonegoro, RSI, dan PKU Muhammadiyah,” bebernya. RSUD KRT Setjonegoro disebut dr. Riyatno mengisolasi 6 pasien, RSI 2 pasien, dan PKU Muhammadiyah 1 pasien. Selain itu, ada pula pasien yang menjalani rawat jalan sejumlah 23 orang dalam pengawasan setelah memeriksakan diri di sejumlah rumah sakit. Sebagaimana diinstruksikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada rakor melalui media teleconference, Riyatno menyebut Pemkab akan terus menggencarkan sosialisasi pencegahan COVID-19 ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk pondok-pondok pesantren.