Sempat Pro-Kontra, Warga Kertek Akhirnya Terima Rekomendasi KNKT Perihal Benteng Takeshi
Pembongkaran median jalan di pertigaan Pasar Kertek yang menjadi tindak lanjut dari rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait upaya mitigasi dampak kecelakaan di jalur rawan Wonosobo-Temanggung, sempat menuai pro dan kontra di kalangan warga masyarakat. Demi memberikan pemahaman kepada warga masyarakat, KNKT bersama jajaran Dinas Perkimhub Kabupaten Wonosobo, serta pemangku kebijakan di wilayah Kertek menggelar audiensi, di aula Kecamatan Kertek, Selasa (13/9/2021). Dari hasil audiensi tersebut, dipastikan bahwa rekomendasi KNKT tetap akan dilanjutkan, khususnya dalam hal pengalihan arus lalu lintas menuju benteng penyelamat, atau yang sering disebut dengan benteng takeshi.
Ketua Sub Komite Jalan KNKT Ahmad Wildan menyebut lokasi untuk jalur penyelamat dengan memanfaatkan benteng takeshi cukup memadai karena secara lahan juga sudah menjadi milik Pemerintah Daerah. “Lokasi di Benteng Takeshi ini sudah cukup karena panjang 13 meter dan lebar 9 meter maka tinggal kita koordinasikan dengan BBPJN Jateng – DIY dan Disperkimhub serta dinas lain terkait,” jelas Wildan. Namun demikian, pihaknya juga meminta agar apparat baik dari Dinas Perkimhub maupun kepolisian, menertibkan para pengguna kendaraan yang sering menggunakan kawasan penyelamat itu sebagai tempat parkir. “Ini bisa membahayakan karena kendaraan yang tidak dapat menggunakan jalur penyelamat akibat rem blong akan melaju deras ke arah benteng takeshi, sehingga jangan ada kendaraan apapun yang parkir di lokasi ini,” lanjut Wildan.
Menanggapi permintaan Ahmad Wildan, Kepala Disperkimhub Bagyo Sarastono langsung berkoordinasi dengan jajarannya agar penertiban parkir disegerakan. “Segala upaya untuk menekan setiap potensi kecelakaan beserta dampak yang mungkin timbul akan kita maksimalkan agar tidak sampai terjadi musibah yang telah berulang kali di kawasan ini,” tegas Bagyo. Selain membongkar median jalan dan pengalihan jalur menuju benteng takeshi, dalam waktu dekat, pihaknya juga akan memasang peralatan TMS (Traffic Management System) sebagai upaya deteksi dini kecelakaan akibat rem blong di jalur rawan di sekitar Prumbanan dan Kalikuto. Diharapkan dengan adanya langkah-langkah antisipatif tersebut, para pengguna jalan di jalur rawan Kertek – Parakan akan lebih aman.