Semar Mbangun Kahyangan Tutup Gelar Informasi Daerah 2019
Pagelaran Wayang kulit semalam suntuk, dengan lakon “Semar Mbangun Kahyangan” menutup seluruh rangkaian even Gelar Informasi Daerah dan Pelayanan Publik 2019, di Sasana Adipura Kencana, Rabu (18/9) malam. Melalui cerita tersebut, Ki Bambang Sutejo dan Ki Harjono yang bergantian sebagai dalang, menceritakan bagaimana tokoh wayang Semar sebagai sentral dari lakon tersebut membangun kahyangan Negeri Pandawa, dalam kaitannya dengan sejarah Kabupaten Wonosobo. “Lakon Semar Mbangun Kahyangan ini kami angkat karena memiliki relasi kuat dengan upaya Kabupaten Wonosobo yang saat ini tengah berupaya menuju Kota Cerdas, atau Smart City,” tutur Bambang ketika ditemui sesaat sebelum naik panggung untuk menerima secara simbolis Wayang Semar, dari Sekretaris Daerah One Andang Wardoyo.
Seperti perjalanan sejarahnya, Kabupaten Wonosobo disebut Bambang juga memiliki filosofi yang sejalan dengan tagline Daerah saat ini, yaitu The Soul Of Java, atau Jiwanya Pulau Jawa. Hal itu, menurutnya tak lepas dari peran Wonosobo dan Dataran Tinggi Dieng yang tidak dapat dipisahkan dari peradaban Jawa. Dengan diangkatnya lakon Semar Mbangun Kahyangan sebagai penutup rangkaian Gelar Informasi Daerah 2019, yang juga disiarkan secara langsung, baik melalui streaming radio maupun WEB TV, platform televisi digital terbaru milik Pemkab, Bambang berharap warga masyarakat akan mengetahui salah satu bagian dari sejarah penting daerah mereka. Karena di dalam pagelaran wayang tersebut, ia juga membeber sejumlah program kerja Pemerintah yang saat ini tengah dalam proses penyelesaian untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat.
Hal itu sejalan dengan harapan Sekretaris Daerah, yang dalam sambutan penutupan GID 2019 meminta agar warga masyarakat lebih aktif berpartisipasi dalam proses pembangunan. “Dalam Gelar Informasi Daerah ini, masyarakat dapat melihat secara langsung sejauh mana pemerintah daerah berupaya untuk lebih transparan dalam penyampaian informasi publik, sekaligus menyampaikan aspirasi mereka, baik secara langsung ke stan-stan OPD, maupun melalui media dinding aspirasi yang disediakan,” tuturnya. Hasil dari curahan hati para pengunjung itu, menurut Andang perlu dikumpulkan dan diklasifikasi untuk kemudian diteruskan kepada Dinas maupun instansi terkait agar nantinya memperoleh solusi apabila hal itu merupakan permasalahan yang mesti diselesaikan.
Senada, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo Eko Suryantoro menegaskan pihaknya selaku penyelenggara GID 2019, sengaja menyediakan ruang bagi publik untuk menyampaikan setiap pendapat mereka tentang pemerintah Kabupaten Wonosobo. “Selain beragam acara bersifat edukatif, kompetitif sekaligus menghibur, dalam GID 2019 ini kami juga menyediakan media bagi warga masyarakat yang berkunjung untuk menuliskan apa saja yang menjadi keinginan mereka terhadap Pemkab Wonosobo,” terangnya. Karena itulah, adanya arahan dari Sekda untuk segera mengklasifikasi berbagai pendapat warga, disebut Eko akan secepatnya dilakukan tindak lanjut, termasuk koordinasi dengan lintas instansi terkait.