Ratusan Guru Ikuti Sosialisasi Disiplin Positif
SADDAM Rabu, 19 Februari 2020 pukul 00.56 WIB
112 views | Share:

Ratusan Guru Ikuti Sosialisasi Disiplin Positif

Wonosobo. Sedikitnya seratus Guru SD/SMP non PNS se Kabupaten Wonosobo, mengikuti sosialisasi Disiplin Positif bagi Guru yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPPPA) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora), bertempat di ruang rapat Mangoenkoesoemo Setda, Selasa (18/2) pagi.

Menurut Kepala Dinas PPKBPPPA, Drs. Sigit Sukarsana, MSi., tujuan dilaksanakan kegiatan disiplin positif bagi guru ini adalah mengajarkan atau melatih seseorang untuk mematuhi kode perilaku dan peraturan yang diharapkan dalam jangka pendek dan panjang. Dengan menerapkan tujuh prinsip sebagai metodenya, yaitu menghormati anak, mendorong perilaku sosial yang positif, disiplin diri dan karakter anak, memaksimalkan partisipasi anak, menghormati tumbuh kembang anak dan kebutuhan akan kehidupan yang layak anak, menghormati motivasi dan tujuan hidup anak, serta menegakkan keadilan dan mempromosikan solidaritas.

Kebijakan perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera.

Sementara disiplin positif itu sendiri menurutnya didefinisikan secara variatif oleh bebrapa ahli, namun secara umum terdapat pengertian yang dapat diterima bersama. Yaitu merupakan sebuah bentuk penerapan disiplin tanpa kekerasan, upaya mengomunikasikan perilaku yang efektif antara orang tua dan anak, mengajarkan anak untuk memahami kensekuensi dari perilaku mereka serta mengajarkan anak tanggung jawab dan rasa hormat ketika berinteraksi dengan lingkungannya.

Dengan kegiatan ini diharapkan tersosialisasi dan terimplementasinya disiplin positif dari guru, orang tua dan siswa. Selain itu, baik guru maupun orang tua hendaknya jangan berkuasa atau otoriter, memaksa siswa untuk patuh terhadap segala sesuatu yang diperintahkan. Dalam penyusunan aturan atau tata tertib guna memunculkan disiplin siswa, guru harus melibatkan siswa dalam pembuatannya, memperhatikan hak dan kebutuhan siswa itu sendiri. Serta hasil yang diperoleh agar dilaporkan ke Kepala Sekolah dan dapat disosialisasikan kepada sesama guru, warga sekolah, komite dan orang tua.

Sosialisasi sendiri menghadirkan seorang narasumber Drs. Subagyo M.M., dari fasilitator disiplin positif Nasional.

Dia mengatakan, disiplin positif adalah mendidik anak atau siswa untuk memahami bagaimana berperilaku yang pantas (membangun kesadaran) dilatih untuk bertanggungjawab sehingga mampu mengendalikan perilaku sendiri.

Sedangkan tujuan menanamkan proses pemikiran dan perilaku positif sepanjang hidup anak atau siswa menurutnya adalah untuk mendidik anak sesuai zamannya, mendisiplinkan anak tidak dengan hukuman atau kekerasan, mendisiplinkan anak dengan memberi arahan, menjelaskan akibat kesalahannya dan lain sebagainya.

Selain itu juga memberi penghargaan atas prestasi anak, serta apabila anak bersalah harus dicari akar masalahnya. Dengan melakukan dialog apa sebab dia melakukan kesalahan dengan mendiskusikan solusinya.