Puluhan Milyar Rupiah, Kerugian Petani Bugel Akibat Lesus
ZAKY MOHAMMAD, S.Kom Rabu, 23 Oktober 2019 pukul 08.39 WIB
86 views | Share:

Puluhan Milyar Rupiah, Kerugian Petani Bugel Akibat Lesus

Angin kencang yang melanda sejumlah tempat di Kabupaten Wonosobo pada Senin (21/10) lalu menyisakan banyak pekerjaan rumah bagi warga terdampak. Tak terkecuali di Dusun Bugel, Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, dimana ratusan rumah dibuat rusak oleh angin kencang. Warga setempat masih terlihat bahu-membahu dengan unsur TNI untuk membenahi kerusakan rumah yang rata-rata kehilangan bagian atap beserta rangka akibat dihempas lesus. Kepala Desa Keseneng, Mugiharto ketika ditemui di sela kerja bakti warga, Rabu (23/10) menyebut pihaknya masih berupaya untuk menginventarisir kerugian materiil akibat kejadian musibah tersebut.

“Untuk kebutuhan penggantian seng rumah warga saja kita membutuhkan sekitar 168 Juta Rupiah, belum untuk material lain seperti kayu hingga paku dan kebutuhan lainnya,” terang Mugiharto. Selain kerugian materiil dari kerusakan rumah, pihak Desa disebutnya masih menaksir kerugian di sektor pertanian, yang diperkirakan jauh lebih banyak. Dari laporan para petani pemilik lahan di Dusun Bugel, Mugi mengaku ada tak kurang dari 220 Hektar lahan yang tanaman pertaniannya rusak hingga kemungkinan gagal panen. “Per seribu meter persegi lahan pertanian, hitung-hitungan kerugian bisa mencapai 5 Juta Rupiah karena sebagian besar merupakan tanaman dengan potensi nilai tinggi, yaitu cabe,” bebernya. Dari hitungan tersebut, petani di Bugel, Keseneng disebut Mugi mengalami potensi kerugian yang bisa mencapai puluhan Milyar Rupiah.

Pihak pemerintah desa, diakui Mugi telah berupaya menanggulangi dampak bencana angin lesus dengan mengeluarkan anggaran tak terduga (TT). Namun demikian, jumlah anggaran yang dapat dikeluarkan menurutnya belum mampu mencakup seluruh kebutuhan warga terdampak yang memang sangat besar. Ia berharap, Pemerintah Kabupaten melalui Dinas/ Instansi terkait turut membantu memulihkan kondisi di Dusun Bugel, agar proses perbaikan juga dapat berjalan lebih cepat dan warga dapat beraktifitas seperti sedia kala. “Untuk saat ini masih ada warga yang mengungsi ke Balai Desa namun kami berharap agar secepatnya mereka bisa kembali ke rumahnya masing-masing,” pungkasnya.