Produk Eks Buruh Migran Go Online
Kemenkominfo bekerja sama dengan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto menggelar pelatihan dan pendampingan digitalisasi terkait dengan produk yang dikembangkan oleh kelompok ekonomi produktif dari eks buruh migran. Di tahun 2020, acara tersebut digelar di 3 Kabupaten yakni Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Wonosobo. Untuk Kabupaten Wonosobo, acara berlangsung di 2 lokasi, yaitu di Ballroom Hotel Surya Asia dan Ballroom Hotel Front One Harvest selama 5 hari, dari tanggal 7-11 September 2020.
Pelatihan dan pendampingan oleh para narasumber dari Kemenkominfo dan dosen UNSOED dilakukan secara semi virtual, diikuti oleh 30 peserta yang merupakan kelompok produktif eks buruh migran. Dari 30 peserta tersebut, dibagi menjadi 3 klaster. Untuk klaster 1 dan 2 bertempat di Hotel Front One Harvest, sementara klaster 3 bertempat di Hotel Surya Asia yang masing-masing klaster terdiri dari 10 orang. Materi pelatihan dari tiap klaster pun berbeda, untuk klaster pertama yaitu pengembangan kelembagaan kelompok ekonomi produktif, kedua yaitu strategi promosi dan penjualan secara online, ketiga yaitu digitalisasi pengembangan produk inovasi baru. Selain materi dari narasumber, pihak penyelenggara juga menghadirkan beberapa pakar yang merupakan pelaku atau praktisi usaha.
Dr. Santi Dwi Astuti S.TP. M.SI, dosen Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto sebagai koordinator wilayah Wonosobo mengungkapkan, setelah peserta melalui pelatihan secara teori dari acara bimtek tersebut, nantinya akan dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan yang dilaksanakan selama 2 minggu terkait pendalaman materi yang disampaikan saat ini, sebelum kemudian dilakukan kunjungan dari Kemenkominfo ke kelompok eks buruh migran Istana Rumbia di Desa Lipursari Kecamatan Leksono.
Ia juga berpesan kepada Pemerintah Kabupaten Wonosobo agar lebih bersinergi antar OPD terkait untuk bisa turut mendukung upaya dari pihak penyelenggara, sehingga nasib dari para kelompok eks buruh migran di Kabupaten Wonosobo menjadi lebih baik. Pihaknya juga berharap adanya bimtek ini, mampu membawa perubahan yang lebih baik bagi kelompok eks buruh migran. Apalagi dengan kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini di mana peluang usaha secara virtual menjadi lebih diuntungkan.