Perajin Wonosobo Diharapkan Tetap Produktif Dan Kreatif Di Tengah Pandemi, Dengan Mental Semangat Berwirausaha
Dampak pandemi Covid-19, tidak hanya mempengaruhi tingkat kesehatan saja, melainkan juga sendi kehidupan lainnya, sosial kemasyarakatan, dan terutama perekonomian. Semua sektor dituntut untuk menyesuaikan diri di setiap sendi kehidupan tersebut. Pemerintah sendiri sudah melakukan berbagai upaya dalam menghadapi situasi saat ini. Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam rangka pemulihan ekonomi karena dampak pandemi Covid-19, Bagian Perekonomian dan SDA melalui program Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) menyelenggarakan Workshop Penguatan Kapasitas Perajin di Kabupaten Wonosobo. Dengan tempat di Aula Resto Ongklok, Senin (23/11/2020). Yang diikuti sebanyak 75 orang Perajin Batik dan Perajin Kriya Non Batik yang berasal dari wilayah lokal Wonosobo. Termasuk menyasar kepada perajin dari Kaum Disabilitas. Dengan menghadirkan dua narasumber, Muhammad Riza Radyanto, Dosen Fakultas Teknik UNISBANK Semarang dan Rahayu Sulistyowati, dari Executive Secretary Indesit Business Incubator.
Kabag Perekonomian dan SDA Setda, Siti Nuryanah, mengungkapkan, tujuan diselenggarakan kegiatan tersebut yakni untuk membangkitkan kembali semangat wirausaha bagi para perajin di Kabupaten Wonosobo agar tetap semangat, produktif dan kreatif di tengah pandemi Covid-19 sebagai upaya untuk tetap mempertahankan dan mengembangkan keberlangsungan usaha serta meningkatkan pendapatan.
"Workshop ini diberikan kepada para perajin agar tetap semangat berwirausaha, produktif dan kreatif di tengah pandemi Covid-19 sebagai upaya untuk tetap mempertahankan dan mengembangkan keberlangsungan usaha serta meningkatkan pendapatan," ungkapnya.
Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan bantuan seperangkat komputer yang diberikan sebagai media untuk pemasaran online di Showroom Dekranasda yang berlokasi di Gerbang Mandala Wisata Wonosobo. Yang berfungsi untuk memfasilitasi perajin lokal dalam rangka pemasaran produk kerajinan baik batik maupun non batik serta kerajinan kriya lainya.
Sementara itu, selaku Ketua Dekranasda, yang juga merupakan istri Bupati Wonosobo Fairuz Eko Purnomo, menyambut baik, serta sangat mengapresiasi, kegiatan ini. "Saya menyambut baik dan menyampaikan apresiasi tinggi, mengingat saat ini kondisi perekonomian masyarakat kita sedang kurang stabil, akibat gempuran pandemi Covid-19. Seluruh lapisan masyarakat terkena dampaknya, terutama yang bergerak di sektor ekonomi riil. Saat ini kelesuan terjadi di seluruh sektor, dan cukup mengkhawatirkan".
Fairuz berharap melalui workshop tersebut mampu membawa manfaat dan menjadi pemicu semangat bagi para perajin. "Saya berharap kegiatan kali ini, dapat membangkitkan kembali semangat berwirausaha bagi para Perajin, agar tetap semangat, produktif dan kreatif di tengah pandemi Covid-19 ini, dan Saya minta kegiatan semacam ini, dapat diselenggarakan secara berkesinambungan", harapnya.
Selain itu Ketua Dekranasda menegaskan kepada para perajin agar meningkatkan pendapatan, meskipun di tengah situasi pandemi. Dengan berinovasi, dan memanfaatkan kemajuan teknologi, seperti membuka alternatif pemasaran secara online. "Karena di saat-saat seperti sekarang ini, dengan keterbatasan aktivitas di masa pandemi, pemasaran secara online menjadi salah satu cara untuk memperluas pangsa pasar, dan lebih mendekatkan hasil produksi kepada konsumen. Diiringi dengan kecepatan respon, kualitas barang yang baik, serta kualitas pelayanan yang oke punya, kesejahteraan para perajin di Kabupaten Wonosobo, secara otomatis akan meningkat," tegasnya.
"Saya ingin para perajin di Wonosobo, untuk benar-benar memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi, dalam pengelolaan maupun pemasaran produk, dan kuncinya adalah mental, untuk tetap semangat berwirausaha," pungkasnya.