Penyusunan Masterplan Kota Cerdas Mengerucut Pada 6 Smart
ZAKY MOHAMMAD, S.Kom Kamis, 27 Juni 2019 pukul 08.09 WIB
138 views | Share:

Penyusunan Masterplan Kota Cerdas Mengerucut Pada 6 Smart

Bimbingan Teknis Penyusunan Masterplan Smart City yang digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo selama 2 hari terakhir di Ruang Mangunkusumo Setda, mengerucut pada pembahasan 6 bidang. Sesi pada hari kedua, Selasa (25/6) yang masih diikuti seluruh OPD di lingkup Pemkab ditambah sejumlah lembaga seperti Kodim, Polres, PMI, dan perbankan dibagi menjadi 6 kelompok kerja, meliputi smart Economy, Smart Governance, Smart Branding, Smart Society, Smart Environment, dan Smart Living. Keenam bidang tersebut, menurut Kepala Seksi Jaringan Dinas Kominfo, Wajiran menjadi fokus pembahasan karena telah mewakili keseluruhan cakupan konsep Kota Cerdas.

“Dari diskusi oleh 6 kelompok yang berfokus pada keenam smart tersebut, nantinya akan dihasilkan dokumen yang kemudian menjadi dasar untuk menyusun rencana induk, atau masterplan smart City Kabupaten Wonosobo,” tutur Wajiran ketika ditemui di sela kegiatan. Dengan pendampingan langsung para pembimbing dari Kementerian Kominfo RI, Wajiran mengakui diskusi dalam setiap kelompok kerja berlangsung sangat dinamis. Setiap perwakian OPD maupun lembaga yang pada hari sebelumnya telah memetakan SWOT (Strength Weakness Opportunities Threat) masing-masing, disebutnya telah menyiapkan langkah-langkah solutif pada pertemuan kedua. “Sebagai contoh,  pembahasan smart branding telah mengerucut pada upaya mengangkat Bimo Lukar sebagai salah satu alternatif sebagai merk atau brand Kota Wonosobo,” lanjut Wajiran.

Kepala Bidang Informatika, Sulisityani menambahkan penjelasan terkait keenam sektor smart city tersebut merupakan elemen utama pembangunan Kota Cerdas. “Smart Governance meliputi fasilitasi pada layanan publik, birkorasi, serta kebijakan (Policy),” terangnya. Sementara, Smart Branding, disebut Sulistiyani mencakup tampilan atau wajah Kota, pariwisata serta implementasi di sektor bisnis atau usaha. Kemudian, Smart Economy menurutnya memiliki cakupan pada kemudahan transaksi, serta kemudahan ijin industri dan kesejahteraan masyarakat. “Untuk Smart Living, Smart Environment dan Smart Society adalah mencakup pada harmonisasi kehidupan masyarakat dengan lingkungan dan keamanan social sampai pada fasilitasi pendidikan,” bebernya lebih lanjut.

Bupati Wonosobo, Eko Purnomo yang turut memantau diskusi pada hari kedua mengaku sangat apresiatif terhadap keseriusan dan komitmen para pemangku kepentingan dalam upaya mewujudkan Kota Cerdas. “Tentu dengan adanya kesungguhan dalam setiap tahapan ini akan semakin membuat kami optimis, kedepan langkah mencapai Smart City Wonosobo bakal lebih terarah sesuai dengan yang telah ditargetkan bersama,” tutur Bupati seusai meninjau diskusi keenam kelompok.