Pembentukan KSB, Meningkatkan Kesiapsiagaan Tanggap Bencana
ZAKY MOHAMMAD, S.Kom Senin, 5 Oktober 2020 pukul 03.40 WIB
244 views | Share:

Pembentukan KSB, Meningkatkan Kesiapsiagaan Tanggap Bencana

Dalam rangka meningkatkan mitigasi bencana berbasis masyarakat Kementerian Sosial bentuk Kampung Siaga Bencana (KSB). KSB dibentuk di wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mengurangi resiko terhadap bencana sebelum relawan bencana datang ke lokasi yang terdampak bencana. Bupati Wonosobo Eko Purnomo hari ini Kamis (1/10) mengukuhkan KSB Amrih Rahayu desa Besuki Kecamatan Wadaslintang, sebanyak 60 orang. Dimana, Desa Besuki ini, merupakan desa ke-dua yang di bentuk sebagai Kampung Siaga Bencana di Wonosobo, setelah Desa Serang Kecamatan Kejajar pada 2018 lalu. 

Bupati menuturkan, Wonosobo termasuk Wilayah yang rawan bencana, sehingga diperlukan penanganan bencana yang cepat, tepat, terencana, terkoordinasi dan terpadu. Tentunya dengan sinergitas berbagai pihak serta peran serta masyarakat di dalamnya, karena hal itu merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan, keberlangsungan, serta kemandirian suatu progam, termasuk kebijakan dan pembangunan, di bidang penanggulangan bencana.

Menurut Bupati, salah satu bentuk atau model sinergitas, berupa Kampung Siaga Bencana (KSB) ini, telah dikembangkan oleh Pemerintah Daerah, melalui Kementrian Sosial, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Wonosobo. "KSB ini merupakan upaya pemberdayaan komunitas atau masyarakat di daerah rawan bencana, untuk merencanakan serta memanfatkan sumber daya lokal, dan menerapkan prinsip pengurangan resiko bencana", tuturnya.

Sembari mengajak, kepada seluruh Desa dan Kelurahan di wilayah Kabupaten Wonosobo, yang memiliki resiko rawan bencana, untuk dapat segera membentuk Kampung Siaga Bencana. "Saya harapkan kader KSB yang telah terbentuk, untuk benar-benar melaksanakan tugasnya di masa pandemi sekarang ini, dengan disiplin menerapkan serta menegakkan protokol kesehatan, dimanapun dan kapanpun", harapnya.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial RI yang di wakili oleh Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Iyan Kusmadiana, menjelaskan pembentukan KSB ini merupakan program unggulan kemensos, yang pada kesempatan kali ini merupakan pembentukan ke 773 di Indonesia. "Angka ini memang masih kurang, karena di Indonesia sendiri menurut data dari BNPB ada kurang lebih 48 ribu desa masuk dalam kategori yang rawan bencana, sehingga hal ini akan terus kita pacu", ungkap Iyan.

Inti program pembentukan KSB yang sudah dirilis di 2010 lalu ini, yaitu disiapkan untuk menyiapkan masyarakat menghadapi situasi bencana sebelum bantuan dari luar datang. Serta merupakan peran serta masyarakat untuk menghadapi bencana yang mungkin terjadi. Iyan menambahkan para anggota KSB desa Besuki tersebut telah dilatih selama 3 hari. Dengan berbagai materi dan pelatihan sehingga mereka saat ini telah memiliki bekal dan peta bencana, sebagai acuan tindakan apa yang akan dilakukan jika terjadi bencana di wilayahnya.