Paskibra Wonosobo Ziarah Kebangsaan Ke Bupati Pertama
Paskibra Kabupaten Wonosobo diikutsertakan dalam acara ziarah rombongan Muspida dalam rangka Hari Jadi Wonosobo ke 194 ke Bupati Pertama, KRT Setjonnegoro, yang berlokasi di Payaman Magelang. Setelah selesai mengikuti ziarah, rombongan Paskibra melanjutkan kegiatan ke Akmil, Museum BPK dan Museum Diponegoro yang berada di Magelang. (18/9)
Eko Riyanto dari Kesbangpol selaku penyelenggaran menyampaikan, bahwa tujuan dari kegiatan ini dengan mengiktusertakan Paskibra Kabupaten adalah sebagai bentuk pendidikan karakter dan bekal mereka sebelum mereka melaksanakan tugas pengibaran bendera besok saat upacara Hari Kemerdekaan RI ke 74.
Di samping pendidikan baris-berbaris bagi Paskibra, yang tidak kalah penting adalah mengenalkan kepada generasi muda agar paham akan sejarah bangsa ini, khususnya para pendahulu yang telah ikut andil memerdekaan bangsa ini, khususnya di wilayah Wonosobo. Dengan diajak ke makam Bupati Pertama Wonosobo, diharapkan para generasi mudah paham kondisi dan sejarah. Jika hanya lewat cerita, kurang begitu mengena atau masuk dalam jiwa mereka, akan tetapi jika melihat secara langsung di lapangan, akan tertanam dengan baik dalam jiwa mereka.
Lebih lanjut disampaikan, para Paskibra diajak ke Akmil adalah diharapkan generasi muda bisa melihat secara langsung kehidupan para taruna dan taruni. Mereka akan mengamati, tanpa kita terangkan mereka sudah paham. Sehingga diharapkan dari Wonosobo banyak yang bisa masuk menjadi taruna Akmil di masa yang akan datang.
Pelda Dahriyono yang menjadi pendamping dan pelatih Paskibra menyampaikan, bahwa jaman dahulu untuk mengibarkan bendera merah putih itu membutuhkan pengorbanan yang luar biasa. Di samping harta benda, juga nyawa dipertaruhkan. Bisa kita saksikan di museum Diponegoro ini begitu besar pengorbanan para pahlawan yang telah berjuang tanpa mengenal lelah. Jika itu sudah tertanam dalam jiwa para anggota Paskibra, maka tidak ada bandingannya dengan latihan yang dilakukan oleh Paskibra. Para Paskibra hanya bercucuran keringat, sedang para pahlawan dahulu di samping bercucuran keringat, juga bercucuran darah.
Sedangakan kunjungan ke museum BPK adalah bahwa para Paskibra adalah calon penerus bangsa, penerima tongkat estafet pembangunan, maka karakter yang baik harus ditanamkan sejak dini. Budaya korupsi, kolusi dan nepotisme yang saat ini menimpa sebagian pejabat negara tidak tertular ke generasi muda. Dengan dikenalkan bahwa korupsi itu merugikan banyak pihak, bahkan keluargapun dipertaruhkan atau terkena dampaknya.
Mayor Caj Rahayu selaku pemandu selama kegiatan di Akmil menyampaikan, bahwa semua generasi muda mempunyai peluang bisa masuk menjadi Taruna, asalkan dipersiapkan dengan baik. Mulai dari fisik yang prima, intelegensi yang tinggi, mempunyai kepribadian yang baik. Untuk mencapai itu semua, harus disiapkan sedini mungkin, tidak instan. Semua warga bisa masuk secara gratis, tidak pakai uang. Hanya dengan modal fisik yang prima dan lulus tes, maka bisa masuk menjadi Taruna.
Sevia Gita Fauziah, salah satu anggota Paskibra menyampaikan sangat bangga sekali bisa menjadi anggota Paskibra, karena saat ini sudah banyak manfaat yang dirasakan. Salah satu bisa mengikuti kegiatan ziarah rombongan ke Bupati Pertama Wonosobo, bisa berkunjung ke Akmil. Ini menjadi motivasi tersendiri, sehingga tambah semangat dalam belajar.
Pendim 0707
KOMANDO RESOR MILITER 072/PAMUNGKAS
KOMANDO DISTRIK MILITER 0707