Pantau Ketat Pemudik, Pemkab Siapkan 6 Posko Di Perbatasan
Bupati Eko Purnomo menegaskan status darurat bencana Virus Corona di Kabupaten Wonosobo akan berlaku setidaknya sampai 14 hari kedepan. Dengan kondisi tersebut, Pemkab disebut Bupati bakal melakukan sejumlah langkah strategis dalam upaya mencegah penyebaran virus agar tak meluas di seluruh wilayah di Wonosobo. “Dengan meningkatnya status daerah menjadi darurat bencana virus Corona dalam 14 hari kedepan, maka dengan segala hormat saya meminta Komandan Kodim 0707 Wonosobo, Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat untuk bertindak sebagai IC”, tegas Bupati saat menyampaikan arahan kepada ratusan personel tim gabungan yang hendak melaksanakan sterilisasi disinfektan pasar Sumberan, pasar Kertek dan Taman Fatmawati, di halaman Kodim 0707, Sabtu (28/3/2020) malam.
Selama masa darurat bencana Corona tersebut, Bupati juga menyebut Pemkab bakal memantau ketat dengan metode screening para pemudik dari luar Wonosobo. Di setidaknya 6 titik area perbatasan dan terminal angkutan antar Kota, Satgas COVID 19 Kabupaten telah diminta oleh Bupati untuk mendirikan posko pemantauan, sebagai tempat pemeriksaan kepada para pendatang sebelum memasuki Wonosobo. “Menyikapi banyaknya warga Wonosobo yang pulang kampung dari berbagai Kota, mulai besok pagi sudah akan diberlakukan screening ketat dengan cara diperiksa kesehatannya di 6 posko yaitu meliputi Terminal Sawangan Leksono, Pos perbatasan dengan Temanggung di Desa Reco Kertek, Perbatasan dengan Magelang dan Purworejo di Silentho Sapuran, Perbatasan dengan Kebumen di Wadaslintang, Perbatasan dengan Banjarnegara di Dieng, serta perbatasan dengan Temanggung di Desa Tambi Kejajar”, bebernya. Posko tersebut, menurut Bupati akan diisi sejumlah personel yang terdiri dari unsur TNI-Polri, Dinas Perhubungan, serta Dinas Kesehatan.
Di sektor dukungan anggaran untuk penanganan COVID19, Bupati juga mengaku saat ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sudah menyusun skema perubahan APBD 2020 dan segera akan dibahas dengan DPRD. “TAPD juga sudah bekerja untuk skema perubahan APBD demi mendukung penanganan COVID19, di antaranya untuk sektor kesehatan seperti pengadaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan di garda terdepan, insentif tenaga kesehatan, serta untuk jaring pengamanan sosial”, tuturnya lebih lanjut. Selain itu, Bupati juga menyebut saat ini sejumlah langkah antisipatif terus diupayakan, termasuk menyiapkan tempat isolasi komunal bilamana terjadi kondisi terburuk di Kabupaten Wonosobo. Bersama Forkopimda, Bupati mengaku telah bersepakat untuk mempersiapkan dua tempat, yaitu Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten, dan Sanggar Kegiatan Bersama (SKB) sebagai lokasi isolasi.
Di tingkat Kecamatan pun, Bupati menyebut pihaknya telah mendorong pemangku wilayah untuk mempersiapkan lokasi isolasi komunal dalam rangka antisipasi situasi terburuk. “Demi menghindari munculnya kondisi terburut itulah, dalam kesempatan ini saya meminta agar warga Wonosobo yang pulang dari daerah terjangkit agar secara sadar melaksanakan protokol isolasi mandiri di rumah masing-masing, minimal 14 hari meskipun saat diperiksa oleh tenaga kesehatan dinyatakan sehat”, tandasnya. Para pemudik juga diminta Bupati untuk tidak melakukan kontak fisik bahkan dengan kalangan keluarga demi menghidarkan potensi penularan virus, mengingat setiap orang bisa menjadi pembawa (carrier) virus yang kini telah menelan korban jiwa lebih dari 27 Ribu jiwa di seluruh dunia tersebut.
(Danang Hari Purnomo – Dinas Kominfo Kabupaten Wonosobo)