
PROSESI BEDHOL KEDHATON, AWALI PUNCAK HARI JADI KABUPATEN WONOSOBO
Dimulai di Desa Plobangan Kecamatan Selomerto, Senin 23 Juli 2018 prosesi puncak hari jadi dimulai. Dengan mengenakan pakaian adat jawa, Bedhol Kedhaton menjadi nama prosesi tersebut.
Semua yang hadir mengenakan pakaian adat Jawa, Baik Bupati serta anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), hingga warga masyarakat Plobanganpun tidak ketinggalan, itu semua demi memeriahkan pesta ambal warso Kabupaten Wonosobo yang ke 193.
Dimulai dari kantor Desa Plobangan, berjalan kaki menuju makam pendahulu Wonosobo yaitu ke makam Ki Ageng Wanusaba untuk melakukan ziarah. Di sana dilakukan upacara penghormatan serta hening cipta untuk mengenang jasa para pendahulu Kabupaten Wonosbo yang dipimpin langsung oleh Bupati didampingi anggota Forkopimda. Ziarah diakhiri dengan doa bersama.
Selanjutnya setelah itu, di lakukan prosesi mengambil tanah di sekitar Makam Ki Ageng Wanusaba (Siti Bantolo) oleh sesepuh Desa Plobangan dan juga dilakukan pengambilan air (Tirto Perwitosari) dari mata air Tuk Sampan di Desa Plobangan, kemudian disemayamkan di Sanggar Kesenian Desa Plobangan dengan cara kirab, diarak berjalan kaki bersama-sama.
Setelah sampai di Sanggar Kesenian Desa, "Pusoko Bedhol Kedhaton" yaitu Siti Bantolo dan Tirto Perwitosari tersebut oleh sesepuh Desa kemudian diserahkan kepada Kepala Desa Plobangan untuk disimpan sementara, menunggu prosesi selanjutnya. Yaitu diserahkan kepada Bupati Wonosobo malam harinya. "Pusoko" Bedhol Kedhaton tersebut dikirab dibawa untuk diserahkan kepada Bupati.
Di lapangan Desa prosesi juga dimeriahkan dengan Gebyar Budhaya dengan diisi pentas kesenian oleh masyarakat Plobangan dan sekitarnya. Juga ada penyerahan panji-panji Kecamatan Selomerto. Acara siang itu diakhiri dengan acara tambahan yaitu pengukuhan Pokdarwis Desa Plobangan oleh Bupati Wonosobo.