PERPUSDA SEBAGAI SUMBER INFORMASI
WONOSOBO. Perpustakaan Kabupaten Wonosobo diresmikan tanggal 11 Maret 1990 oleh Gubernur Jawa Tengah (Bapak Ismail), sekaligus diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Sehingga tanggal tersebut dijadikan sebagai hari jadi Perpustakaan Daerah Kabupaten Wonosobo, sebagai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda). Yang saat ini telah menginjak usia 29 tahun.
Dalam perkembangannya, Perpustakaan Kabupaten Wonosobo mengalami kemajuan pesat, sehingga banyak mendapatkan penghargaan baik di level Provinsi maupun tingkat nasional. Kondisi ini mendorong Pemerintah Kabupaten Wonosobo memberikan apresiasi dan dukungan terhadap adanya sebuah perpustakan yang modern dan representatif. Pada Tanggal 11 Juni 2012, diresmikanlah gedung baru yang didirikan di sebelah gedung lama. Gedung lama yang merupakan cikal Perpusda kemudian dirobohkan guna menambah fasilitas dan halaman gedung Perpusda Wonosobo yang baru.
Perpustakaan sebagai sumber informasi diharapkan tidak hanya sekedar melayani masyarakat untuk mendapatkan informasi ilmu pengetahuan saja, akan tetapi perpustakaan diharapkan dapat mempertahankan eksistensinya sebagai lembaga pelayanan informasi serta dapat meningkatkan kualitas layanan yang ada.
Hal tersebut akan dapat terlaksana apabila didukung oleh pustakawan-pustakawan yang handal, yang tidak saja profesional dalam bidang ilmu perpustakaan saja, tetapi juga terampil dalam bidang ilmu pengetahuan lain yang dapat meningkatkan jati diri pustakawan, dan tentunya untuk peningkatan kualitas layanan perpustakaan.
Dan yang terpenting, akan memacu kebiasaan membaca masyarakat (reading habbit) dalam mewujudkan masyarakat berpengetahuan (knowledge society), dalam menciptakan masyarakat terpelajar (educated people), yang menjadi prasyarat terbentuknya masyarakat Wonosobo yang bersatu untuk maju, mandiri dan sejahtera bagi semua, serta bebas dari kemiskinan.
Di era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi, peran perpustakaan terasa semakin penting. Hal tersebut membuat perpustakaan harus memasang strategi yang tepat sebagai penyedia informasi, agar perpustakaan tidak ditinggalkan oleh masyarakat.
Dewasa ini, banyak sumber ilmu pengetahuan dan informasi yang dapat menggeser peran perpustakaan, antara lain dengan adanya internet yang dapat memanjakan para pencari informasi maupun berbagai ilmu pengetahuan dengan akses yang cepat. Sehubungan dengan hal tesebut, dalam persaingan informasi, maka layanan perpustakan menjadi salah satu kunci, tidak hanya dibutuhkan bangunan fisik dan aktifitas-aktifitas keilmuan dalam perpustakaan, tapi bagaimana kita menciptakan perpustakaan yang menjadi primadona para pemburu informasi. Demikian sambutan Bupati Eko Purnomo yang dibaca pada acara HUT Arpusda ke-29 Kabupaten Wonosobo, Selasa (12/3) di Taman Kartini.
Bupati mengingatkan, dalam kondisi saat ini perpustakaan tidak hanya dituntut sebagai ruang baca, akan tetapi pergeseran paradigma sekarang menempatkan perpustakaan untuk mengembangkan diri sebagai sumber informasi, sarana pendidikan dan pembelajaran, tempat penelitian, pengabdian masyarakat, sekaligus sebagai tempat rekreasi.
Sehingga Bupati berharap dengan makin transparannya batas antara negara dan wilayah, maka perpustakaan harus menerima perkembangan teknologi informasi dan mengaplikasikannya ke dalam layanan-layanan perpustakaan, sehingga kualitas pelayanan yang ada di perpustakaan akan meningkat. Sekaligus untuk terus-menerus mengadopsi informasi-informasi baru yang selalu berkembang untuk kepentingan masyarakat.
Bersamaan hari jadinya, Arpusda juga mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat berupa Piagam Penghargaan Kearsipan sebagai Pemerintah Kabupaten/Kota yang memperoleh kategori BAIK berdasarkan pengawasan kearsipan. Dan baru Jawa Tengah yang peroleh predikat ini. Sehingga Perpusda Wonosobo ikut andil dalam perolehan prestasi tersebut.
Pada acara resepsi HUT Arpusda ke-29 tersebut juga dilakukan penyerahan berbagai penghargaan kepada insan literasi.