PENYERAPAN PUPUK BERSUBSIDI MENGGUNAKAN KARTU TANI BELUM MAKSIMAL
Penyerapan pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani di Kabupaten Wonosobo belum maksimal. Bahkan dikatakan gagal oleh kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Abdul Munir. Demikian ditegaskannya pada acara sosialisasi penggunaan kartu tani untuk penebusan pupuk bersubsidi, di ruang rapat Mangoenkoesoemo Setda, Senin (19/8).
Dikatakan Munir kegagalan ini diindikasikan pada penyerapan pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani tersebut sangat rendah, jika dibandingkan dengan kuota berdasar pengajuan RDK dan RDKK dan berdasar kuota yang ditetapkan Oleh Gubernur Jawa Tengah. Walaupun kartu tani yang dibuat tersebut sudah mencangkup hampir keseluruhan petani di Kabupaten Wonosobo.
Hal tersebut menurut Munir berdasarkan data yang diperoleh, sampai dengan tanggal 18 Agustus 2019, penyerapan pupuk bersubsidi berdasar RDK dan RDKK Dinas Pertanian tidak mencapai 0,3%. Penyerapan pupuk bersubsidi tersebut diantaranya, pupuk Urea 0,24%, SP-36 0,095%, pupuk ZA 0,048%, NPK 0,15, serta pupuk Organik hanya 0,09 %.
"Serapan pupuk bersubsidi oleh petani menggunakan kartu tani berdasarkan kuota RDK dan RDKK yang kami ajukan tidak sampai 0,3%, tertinggi hanya 0,24 % saja yakni untuk pupuk urea", katanya.
Sedangkan data penyerapan dibandingkan kuota berdasar SK Gubernur tahun 2019, hanya sebesar 0,375%. Dengan data penyerapan pupuk Urea 0,375%, pupuk SP-36 0,459%, pupuk ZA 0,179%, dan pupuk NPK 0,557%, serta pupuk Organik hanya 0,0849%.
Terkait hal ini Pemerintah Daerah sudah melakukan berbagai upaya, termasuk study banding ke Kabupaten tetangga yakni Temanggung yang notabene merupakan Kabupaten terbaik se Jawa Tengah dalam hal penggunakan kartu tani ini.
Sementara Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagiyo, berharap melalui hal tersebut distribusi pupuk bersubsidi sesuai dengan Asas 6 (enam) Tepat (tepat jumlah, jenis, waktu, tempat, mutu dan harga) serta pemberian layanan perbankan bagi petani bisa terwujud. Dan berharap kartu tani nantinya benar-benar sampai kepada para petani. Sehingga terwujud pendistribusian, pengendalian dan pengawasan pupuk bersubsidi kepada para petani yang berhak menerima. Serta bisa digunakan para petani dengan sebaik-baiknya sehingga mensejahterakan mereka para petani Wonosobo.