PASANGAN DI LUAR NIKAH TERJARING RAZIA
WONOSOBO. Pucat pasi nampak terlihat di wajah sejoli yang bukan suami istri ini saat tertangkap basah sedang berduaan di sebuah kamar mandi di salah satu kawasan obyek wisata terkenal di Wonosobo. Itu terjadi hari Rabu (14/8), didapati ketika razia yang dilakukan oleh Tim Gabungan operasi kenakalan remaja dan penyakit masyarakat yang dikoordinir oleh Kantor Kesatuan Bangsa Politik Kabupaten Wonosobo bersama Polres, Kodim 0707, Satpol PP dan Linmas, Disdikpora, PKK, Kementerian Agama, dan Dinas Pariwisata, serta instansi terkait lainya.
Dari temuan itu, sejoli tersebut lalu dimintai keterangan oleh petugas. Dari hasil info sementara yang diperoleh bahwa mereka bukan merupakan warga Wonosobo. Pasangan yang tertangkap basah tersebut merupakan ASN Kabupaten Banjarnegara dan keduanya bekerja sekantor. Inisial si Pria FF. Sementara Wanitanya tanpa identitas alias tidak membawa identitas apapun. Keduanya masing-masing sudah berkeluarga, dah sama-sama memiliki 3 orang anak.
Setelah dilakukan pemeriksaan, selanjutnya kartu identitas mereka dibawa ke kantor Satpol PP dan Linmas untuk dilakukan pemanggilan besok harinya (Kamis 15/8), agar datang ke Mako Satpol PP untuk dilakukan pembinaan dan tindakan selanjutnya.
Selain itu, Tim juga mengingatkan dan memberikan pengarahan kepada petugas jaga di obyek wisata tersebut khususnya dan secara umum kepada obyek wisata yang lain di Wonosobo, agar selektif dan jeli. Serta diminta untuk meningkatkan pengawasan kepada para pengunjung yang masuk. Bahkan petugas minta kepada penjaga agar sebisa mungkin lakukan cek kartu identitas, khususnya yang datang berpasangan.
Pada kesempatan itu, Tim juga menyisir berbagai lokasi, setidaknya ada lima titik yang disasar, dimulai dari taman Kota, tempat nongkrong, kosan, home stay dan alun-alun. Sudah menjadi tugas pemerintah untuk menjaga kondisi tetap aman dan kondusif. Oleh karena itu, untuk mengurangi perilaku menyimpang dari para remaja, pelajar, baik itu kedisiplinan, efek negatif dari penggunaan teknologi, penggunaan narkoba dan pelecehan seksual, perlu adanya syok terapi. Demikian disampaikan Kasi Ideologi Dan Wawasan Kebangsaan Kantor Kesbangpol Kabupaten Wonosobo, Eko Riyanto, saat memimpin operasi kenakalan remaja dan pelajar, Rabu (14/8) malam.
"Kami mengajak untuk bersama-sama meningkatkan pengawasan terhadap keluarga dan lingkungan kita, karena saat ini kemajuan teknologi sering kali disalahgunakan, kita harus mewaspadai adanya efek buruk yang ditimbulkan, terutama adanya tindak pelecehan seksual yang bermula dari perkenalan di medsos, sehingga jangan sampai kita kecolongan", katanya.
Menurut Eko Riyanto, operasi ini akan terus digelar untuk menekan angka kenakalan remaja maupun pelajar di Kabupaten Wonosobo. “Secara continue pemerintah akan selalu mengadakan operasi kenakalan remaja dan pelajar maupun operasi lainnya, agar tercipta kondisi yang aman dan tertib di Wonosobo. Serta untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, utamanya di kalangan remaja dan pelajar, baik penyalahgunaan narkoba, seks bebas dan hal-hal lain yang melanggar peraturan dan hukum”.
Oleh karena itu, kegiatan operasi gabungan seperti ini bisa digunakan sebagai sarana untuk menanggulangi kenakalan remaja dan pelajar. Yakni dengan melakukan operasi di berbagai tempat nongkrong dan tempat yang berpotensi digunakan tidak semestinya dan tidak bermanfaat, demi menciptakan Kota Wonosobo yang aman dan damai.