Ojek Wisata Gunung Sumbing Diimbau Tak Main Api
Munculnya kebakaran lahan dan hutan di kawasan lereng Sumbing baru-baru ini memicu kewaspadaan jajaran pemerintah Kecamatan Kalikajar. Bersama unsur Muspika dan kesatuan pemangku kawasan hutan di area lereng Gunung Sumbing, Camat Kalikajar Bambang Triyono mengimbau para pengelola pendakian dan ojek wisata agar tak “bermain api” demi menghindari potensi kebakaran lahan dan hutan. “Pertemuan dengan para pengelola pendakian dan ojek wisata yang biasa beroperasi di kawasan lereng Gunung Sumbing ini merupakan salah satu ikhtiar agar tidak sampai terjadi lagi kebakaran lahan maupun hutan di kawasan lindung,” terang Bambang.
Pentingnya menjaga kawasan lindung di lereng Sindoro maupun Sumbing, diakui Bambang juga demi kelangsungan kehidupan dan ekosistem alam yang ada. Dengan terjaganya ekosistem di lereng Sumbing, ia menyebut para pelaku wisata, termasuk para pengojek juga akan memetik efek positifnya, yaitu kelangsungan pendakian Gunung Sumbing oleh para penggemar olahraga alam.
Menghindari kebakaran lahan dan hutan, disebutnya juga demi menjaga agar keamanan permukiman yang ada di lereng Sumbing, serta kawasan pertaniannya dapat dijaga. Sekecil apapun api, diminta Bambang agar tidak dianggap remeh, karena di musim kemarau panjang nan terik, ditambah besarnya hembusan angin di lereng Gunung menurut Bambang akan sangat cepat menyebar dan sulit dipadamkan. Sekitar 120 orang pengemudi ojek maupun pelaku wisata di kawasan Sumbing, disebut Bambang sepakat dengan imbauan yang diberikan dan bersedia menandatangani surat kesanggupan untuk menjaga kawasan Gunung Sumbing dari kebakaran lahan dan hutan.