Layak Dicontoh, Warga Kyuni Komitmen Taat Prokes Demi Cegah Meluasnya Covid-19
Dusun Kyuni, Desa Bogoran Kecamatan Sapuran menjadi salah satu klaster baru penyebaran COVID-19 di Kabupaten Wonosobo. Sebanyak 25 orang warga dusun tersebut dinyatakan konfirm positif COVID-19 setelah dilakukan tracking efektif oleh tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten terhadap hampir 300 penduduk setempat. Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat bersama Wakil Bupati Mohamad Albar, Dandim 0707 Letkol CZI Wiwid Wahyu Hidayat, serta Wakapolres yang meninjau langsung kondisi di Dusun Kyuni pada Selasa (15/6/2021) mengaku sangat apresiatif terhadap jajaran Satgas Kabupaten, Satgas Kecamatan dan Satgas Desa Bogoran yang telah bahu-membahu menerapkan protokol kesehatan ketat demi mencegah meluas dan bertambahnya kasus. "Apa yang telah diterapkan di Dusun Kyuni ini layak menjadi percontohan bagaimana upaya mencegah penyebaran COVID-19 agar tidak menyebar karena ada komitmen seluruh warga untuk menaati arahan dari aparat maupun Satgas Desa," tutur Bupati saat ditemui di sela kunjungan mendadak di posko penanganan COVID-19 setempat.
Kepala Desa Bogoran, Tugiantoro membenarkan pihaknya memang memberlakukan pengawasan ketat terhadap seluruh warga, khususnya yang saat ini tengah menjalani isolasi mandiri. "Seluruh warga kami imbau untuk tidak keluar rumah sepanjang tidak ada keperluan mendesak dan tetap menerapkan protokol kesehatan mulai dari disiplin mencuci tangan, mengenakan masker hingga menjaga jarak dan menjaga daya tahan tubuh agar tak terinfeksi corona," jelas Tugiantoro. Satgas Desa dibantu Satgas Kecamatan juga melarang warga keluar masuk dusun demi menghindarkan mereka terpapar COVID-19, dengan memasang banner peringatan bahwa Dusun Kyuni adalah Zona merah yang wajib dihindari. Tak hanya itu, bagi warga yang terkonfirm positif COVID-19, meski seluruhnya tanpa gejala tetap wajib mengisolasi diri di rumah masing-masing, dan apabila terbukti melanggar ketentuan langsung dikirim ke tempat isolasi komunal di BLK Wonosobo. "Ini sudah kami buktikan, dimana salah satu perangkat desa kami yang melanggar ketentuan langsung kami kirim ke BLK," bebernya.
Apresiasi terhadap penerapan prokes dalam upaya menuntaskan COVID-19 di Kyuni juga datang dari Dandim 0707, Letkol Wiwid Wahyu Hidayat. Menurut Dandim, secara umum kesadaran warga masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan saat ini cenderung menurun sehingga diperlukan upaya lebih serius, dalam rangka menguatkan kembali kewaspadaan agar COVID-19 tak meluas di Kabupaten Wonosobo. "Dalam beberapa waktu terakhir ini secara jelas di beberapa tempat sudah ada kegiatan-kegiatan yang mengundang keramaian dan tidak mengajukan ijin kepada Satgas COVID-19 Kecamatan," ungkap Dandim. Tehadap kondisi tersebut, pihaknya mengaku masih berupaya secara persuasif dengan melakukan pendekatan kepada pihak penyelenggara agar lebih kooperatif dalam upaya penerapan protokol kesehatan. "Kami bukan ingin melarang, namun memang harus ada pembatasan terhadap kegiatan-kegiatan yang berpotensi mengundang massa dalam jumlah banyak, agar standar protokol kesehatan poencegahan COVID-19 juga dapat dilaksanakan secara efektif," tandasnya. Kepada insan media, Dandim meminta agar lebih banyak publikasi bersifat edukasi kepada warga masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap potensi-potensi bahaya paparan corona, karena saat ini ada indikasi varian baru virus yang diduga berasal dari India sudah masuk ke Wonosobo.