Kompak Pakai Lurik Untuk Lestarikan Adat dan Budaya Jawa
Gelaran lomba gerak jalan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia di Kelurahan Mudal Kecamatan Mojotengah berlangsung semarak dan penuh semangat, Jumat (16/8). Meski dimulai ketika matahari sedang terik selepas tengah hari, para peserta baik dari kelompok pria maupun wanita justru terlihat sangat antusias dan atraktif. Salah satu regu dari RW 10, Perumahan Permata Hijau bahkan terlihat sangat kompak, karena baik delegasi putra maupun putrinya berkostum Lurik Khas Jawa Tengah tempo dulu. Meski dipadu dengan aksesori kekinian seperti sepatu olahraga dan kaos tangah, serta sebagian tetap mengenakan hijab untuk regu putri, mereka tetap terlihat kompak dan serasi. Iket di kepala anggota regu putra dan caping khas petani bagi regu putri semakin menampakkan kekhasan busana Jawa.
Aris, ketua regu putra perwakilan RW 10 Perumahan Permata Hijau menerangkan pemilihan busana untuk peserta lomba gerak jalan tak lepas dari ide ibu-ibu yang mengusulkan untuk menampilkan unsur tradisional dalam lomba. “Yang memilih kostum memang ibu-ibu, karena kami menilai mereka memiliki jiwa seni lebih tinggi dalam hal busana, namun dari awal kita sepakat untuk mengedepankan upaya melestarikan adat dan istiadat Jawa yang sarat makna”, terang Aris ketika ditemui sebelum mulai start di depan Balai Kelurahan Mudal. Selain sebagai upaya melestarikan adat dan budaya Jawa, kostum lurik tersebut diakui Aris memiliki pesan edukatif yaitu sebagai simbol semangat untuk berkarya dan bekerja. Ia berharap, warga masyarakat Kelurahan Mudal yang turut menonton jalannya lomba gerak jalan akan menangkap pesan tersebut dan semakin semangat dalam berkarya mengisi kemerdekaan.
Senada dengan Aris, Ketua RW 10 Perumahan Permata Hijau, Endang Hambali juga menyebut bahwa busana lurik khas Jawa sangat tepat dipilih untuk memeriahkan HUT RI ke-74. “Para peserta lomba yang mewakili RW 10 ini kombinasi antara senior dan junior, alias sebagian sudah berumur dan sebagian lagi masih relatif muda, sehingga tepat kalau dikenalkan dengan kostum lurik sebagai busana adat Jawa Tengah”, tutur Endang. Hal itu menurutnya sudah membangkitkan semangat sejak dimulainya latihan gerak jalan, yang lebih banyak di waktu malam hari mengingat kesibukan bekerja bapak-bapak di siang harinya. Meski relatif singkat dalam waktu latihannya, regu putra maupun putri dinilai Endang sangat kompak dan penuh semangat. “Karena target utama adalah turut berpartisipasi dalam memeriahkan peringatan HUT RI di tingkat Kelurahan, tentu target tidak sekedar juara atau tidak, melainkan agar kami sebagai bagian dari warga masyarakat Mudal juga merasakan atmosfer keguyuban dan keselarasan dengan lingkungan di sini”, tandasnya.
(Jurnalisme warga – Regu Gerak Jalan RW 10 Perumahan Permata Hijau, Kelurahan Mudal Mojotengah)