Kejuaraan Nasional Paralayang Trip Of Indoneisa ( TROI ) Series 2
Pemerintah Kabupaten Wonosobo memberikan perhatian khusus dalam pembentukan prestasi atlit daerah yang disinergikan dalam khasanah kepariwisataan dengan new brand destinasi “Paragliding Sports Tourism”. Even Kejuaraan Nasional Paralayang TROI Series 2 Tahun 2019 dilaksanakan di Kabupaten Wonosobo pada tanggal 28-30 Juni 2019 di Bukit Kekeb Desa Lengkong Kecamatan Garung dengan semangat baru “Sports, Culture, and Tourism”. Kerjurnas Paralayang TROI Series 2 ini pula didorong mampu menjadi stimulan dan motivasi bagi Pemerintah Daerah dan Masyarakat Desa Lengkong untuk menjadi pengungkit bagi kemandirian sebagai sebuah Desa Wisata dengan tema spesifik. Penanganan even Kerjurnas Paralayang TROI Series 2 kali ini tidak hanya terfokus kepada even saja, akan tetapi mulai diintervensi saat pra even dan pasca even. Secara garis besar, penanganan ini difokuskan pada 3 (tiga) hal, yaitu :
1. Peningkatan partisipasi dan penguatan Pemerintah dan Masyarakat Desa Lengkong dalam upayanya mewujudkan Desa Wisata Lengkong dengan destinasi utama atraksi terbang paralayang yang didukung dengan potensi desa lainnya seperti tradisi dan seni budaya, kuliner, landscape yang indah, serta kehidupan masyarakat desa yang khas;
2. Pelaksanaan Kejuaraan Nasional Paralayang Trip Of Indonesia Series 2 Tahun 2019; dan
3. Penataan landscape dan penyediaan infrastruktur sebagai tempat atraksi terbang paralayang.
Pelaksanaan even kali ini didesain untuk meminimalisir pembelanjaan atau kebocoran (leakage) diluar Desa oleh peserta dan wisatawan yang berkunjung ke Desa Lengkong, sehingga mampu memberikan pergerakan ekonomi secara langsung di Desa utamanya selama penyelenggaraan even. Hal teknis yang dapat dilakukan adalah pengaturan dan penguatan tata ruang untuk peruntukan kawasan publik, pemukiman, dan area yang ada didesa. Hal ini dilakukan terutama saat even berlangsung, yaitu penentuan :
1. Zona pasar rakyat;
2. Mengubah teras rumah dan/atau interior dalam rumah penduduk menjadi kios cinderamata, kuliner, dsb;
3. Homestay, untuk fasilitasi penginapan peserta dan official serta jika memungkinkan untuk wisatawan yang berkunjung di desa;
4. Pusat pertunjukan rakyat;
5. Zona parkir, yang bisa menggunakan halaman rumah penduduk sesuai dengan daya tampung dan optimalisasi lahan kosong;
6. optimalisasi toilet yang ada di rumah penduduk, tentunya didorong denga standar yang baik;
7. optimalisasi potensi desa yang berupa sumber daya manusia dan alam, seni budaya, ekonomi dan apapun yang dimiliki desa agar menjadi industri pariwisata dengan standar pariwisata yang baik.
Melalui proses yang berimbang dan tertata, Desa berpotensi untuk mengembangkan potensinya. Kesadaran ini sepatutnya dilengkapi dengan kemampuan komunitas untuk membangun pemetaan bersama ditingkat desa dan mengembangkan daya tarik wisata dilingkungannya. Selanjutnya, perlu dikembangkan dalam perencanaan komunitas yang sesuai kekuatan, daya tarik dan kearifan lokal serta bermanfaat memperkuat daya dukung lingkungan. Semangat memandirikan Desa Lengkong sebagai Desa Wisata dengan atraksi utama terbang paralayang, perlu dukungan yang akan diikuti dengan proses pendampingan dan penguatan dari berbagai stakeholder dan pihak-pihak yang konsen, yaitu Kementrian terkait, Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Kecamatan dan Desa, Perhutani, Komunitas Paralayang, Pelaku Pariwisata, dunia media dan pers, serta siapapun yang konsen untuk memajukan Wonosobo melalui kepariwisataan dan prestasi olahraga khususnya paralayang. Sehingga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi desa dengan pemanfaatan potensi lokal dengan mengutamakan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) dan pemberdayaan kelompok pariwisata (community based tourism) dapat diwujudkan. Secara umum pelaksanaan Event Kerjurnas Paralayang TROI Series 2 Tahun 2019 ini bertujuan untuk :
1. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan motivasi komunitas masyarakat Desa Lengkong dalam upayanya mewujudkan Desa Wisata melalui optimalisasi potensi desa;
2. Meningkatkan prestasi olahraga paralayang bagi atlit daerah dan meregenerasi atlit yang berpotensi;
3. Mempersiapkan pemerintah dan masyarakat desa untuk dapat melaksanakan even dan/atau kejuaraan paralayang dimasa yang datang secara mandiri dan terjadwal
reguler;
4. Mempersiapkan sarana akomodasi dan fasilitas pendukung lainnya bagi penyelenggaraan terbang paralayang, yang berkualitas dan sesuai dengan standar; dan
5. Menumbuhkembangkan ekonomi dan sub sektor ekonomi lainnya bagi masyarakat desa setempat dan Daerah.
----------
Rundown Kejuaraan Nasional Paralayang Trip Of Indoneisa ( TROI ) Series 2