
KOPERASI HARUS BERKEMBANG DENGAN BASIS ONLINE
Sesuai Undang-undang No 25 Tahun 1992 dan No 20 Tahun 2008, bahwa basis Ekonomi ada di tangan koperasi, dimana koperasi adalah Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demikian dikatakan Wakil Bipati Wonosobo Agus Subagiyo, saat menjadi Irup pada upacara peringatan hari Koperasi ke 71, serta penyerahan berbagai penghargaan di Desa Jojogan Kecamatan Kejajar Minggu 22 Juli 2018 pagi.
Dalam sambutanya Agus menegaskan koperasi saat ini harus dipertahankanndan dikembangkan dengan baik. "Prestasi dan pertumbuhan koperasi saat ini harus dipertahankan dan dikembangkan dengan baik, betul-betul entrepeneurship," tegasnya.
Menurut Agus, dalam pengembangan Koperasi jangka panjang, Pemerintah Daerah dan semua pihak yang terkait harus memberikan fasilitas semaksimal mungkin. Pemberdayaan koperasi harus dilakukan dengan kembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bagus dengan memenuhi berbagai aspek penunjang, serta menguasai perkoperasian. Selain SDM yang bagus, permodalan, sarpras dan pemasaran juga harus diperhatikan, serta pangsa pasarnya juga harus disentuh, dengan memanfaatkan jaringan online dan melalui media yang ada guna pengembangan koperasi dengan baik.
Sementara itu kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Agus Suryatin mengatakan, lebih dari 350 Koperasi yang ada di Wonosobo. 200an diantaranya termasuk sebagai koperasi yang sehat, dan sisanya tercatat sebagai koperasi tidak sehat dan harus ditingkatkan.
"Terhadap Koperasi-koperasi ini kita lakukan Verifikasi kemudian untuk yang tidak sehat, kita bina untuk diarahkan menjadi koperasi aktif," katanya.
Pemerintah telah melakukan berbagai perhatian kepada koperasi yang ada. Bahkan ada sekitar 51 koperasi yang dibubarkan, karena termasuk koperasi yang sudah tidak sehat dan tidak aktif.
"Dan pembubaran ini merupakan bagian dari reformasi koperasi," katanya.
Reformasi koperasi sendiri dikatakan Agus Suryatin dimulai dengan lakukan Rehabilitasi, yaitu dengan melakukan pendataan dan pembinaan. Kedua dengan melakukan Reorientasi, dimana koperasi harus berdasar kwantitas dan kwalitasnya. Yang ditunjukkan dengan koperasi tersebut sehat. Koperasi yang sehat kelembagaanya, usahanya dan SDMnya sehingga dalam rangka reorientasi bukan hanya terkait pendidikan dan pelatihan namun juga harus dikuatkan kelembagaannya, melalui jejaring antara koperasi dan UMKM. Sehingga menjadi koperasi orientasi entrepeneur. Yakni koperasi yang bukan hanya simpan pinjam saja namun harus bergerak di sektor riil.
Reformasi ketiga adalah, Pengembangan, dengan menjadikan koperasi modern baik cara pengelolaan koperasi maupun didalam jejaringnya, maka untuk itu harus berbasis online demgan pemanfaatan tehnologi informasi. Dan perlahan tinggalkan koperasi konvensional.
"Online harus jadi cirikas koperasi kita, karena melalui online, pasar tidak terbatas, serta transparansi akan lebih terjamin oleh anggotanya", katanya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Wonosobo Eko Purnomo juga hadir, dan berkesempatan memberikan paket sembako kepada 10 orang secara simbolis dan berlanjut membagikan langsung kepada seluruh warga yang terpilih mendapatkan sembako. Sementara paket sembako tersebut merupakan persembahan dari PT PERURI dan PT KAI yang berjumlah 400 paket.