KOMUNITAS MANCING DAN PENCINTA ALAM KALIANGET RESMI DILANTIK
SADDAM Senin, 6 Mei 2019 pukul 03.02 WIB
184 views | Share:

KOMUNITAS MANCING DAN PENCINTA ALAM KALIANGET RESMI DILANTIK

Kompak (Komunitas Mancing dan Pencinta Alam Kalianget) resmi dikukuhkan di hadapan Muspika Wonosobo oleh Kepala Kelurahan Kalianget, Kusmedi. Halaman Masjid Jawahirul Akbar dijadikan tempat untuk acara pelantikan. Setelah acara pelantikan selesai, dilanjutkan dengan tebar benih ikan, penanaman pohon Sirsak, pembersihan sungai dan sedekah bumi. (5/5)

Danramil 01/Wonosobo dalam sambutannya menyampaikan, bahwa saat ini sudah terjadi kerusakan alam, ini dibuktikan apabila musim penghujan, sungai mengalir dengan begitu derasnya, airnya bercampur lumpur, jalan raya menjadi sungai. Sehingga beberapa hari yang lalu, ada jembatan yang hanyut terbawa air, sepeda motor di jalan raya juga hanyut. Sedangkan di saat kemarau, air sangat kecil bahkan banyak mata air yang mati.

Permasalahan ini jika dibiarkan akan berbahaya, bisa menimbulkan korban seperti yang terjadi di beberapa daerah di luar sana. Untuk itu, TNI mengajak kepada semua komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan ini. Alam merupakan titipan untuk anak cucu kita, bukan warisan dari para pendahulu. Karena merupakan titipan, maka kita harus bisa mengembalikan kepada anak cucu kita dengan kondisi sebaik mungkin. Jangan sampai kita menyerahkan dalam kondisi rusak.

Bagi TNI, kerusakan alam sama saja dengan bencana perang. Alam yang terjaga baik akan menjadi tempat ketahanan yang kokoh, bisa menjadi tempat berlindung, sumber logistik yang bagus. Akan tetapi sebaliknya, jika alam rusak, maka tidak bisa untuk berlindung dari serangan musuh dan tidak bisa menyediakan logistik bagi prajurit.

Untuk itu, kami sangat terima kasih dan bangga kepada warga Kalianget, khususnya Kompak. Mereka dengan suka rela menjaga alam, memelihara dan mengajak masyarakat agar peduli terhadap lingkungan di sekitarnya. Semoga dengan berdirinya Kompak, bisa menjadi inspirasi daerah lain.

Seto Nugroho, selaku ketua GRC Wonosobo, menyampaikan terima kasih kepada warga Kalianget yang mau bersama-sama dengan komunitas peduli lingkungan untuk menjaga dan melestarikan alam ini. Ini sungguh pekerjaan yang mulia. Dengan berdirinya Kompak, maka alam Wonosobo insya Allah akan semakin terjaga. Saat ini untuk Wonosobo sudah ada 16 kelompok peduli lingkungan yang berada di bawah naungan GRC. Semakin banyak kelompok peduli lingkungan, pasti akan semakin baik alam Wonosobo.

Kusmedi, selaku kepala Kelurahan Kalianget, mengucapkan bangga dan terima kasih kepada komunitas mancing dan peduli alam ini. Ini sangat membantu program pemerintah dalam rangka membangun bangsa ini. Membangun sebuah bangsa tidak harus membuat gedung tinggi, jalan tol yang panjang, akan tetapi kegiatan seperti ini sudah termasuk sebagai kegiatan membangun bangsa, yaitu ikut menjaga alam agar tetap baik.

Harapan dari pemerintah Desa adalah, komunitas yang sudah terbentuk ini diharapkan bisa terus berjalan seiring berjalannya sang waktu.  Jangan sampai setelah dibentuk, maka besok bubar. Untuk itu, kepada pengurus, buatlah program-program yang tidak memberatkan, akan tetapi menyenangkan bagi anggotanya. Jika anggota merasa senang, maka organisasi akan berjalan dengan baik.

Ahmad Ridho, selaku pembina Kompak, menambahkan bahwa terbentuknya komunitas ini adalah dari rasa keprihatinan para pemuda dan masyarakat yang melihat alam semakin rusak. Mereka tidak ingin melihat anak cucu kita tidak bisa mancing di sungai, tidak bisa melihat ikan di alam bebas. Padahal dahulu Kalianget yang dianugrahi sungai yang bagus, banyak ikan di dalamnya, akan tetapi kondisi saat ini, sungai sudah tidak ada ikannya. Saat ini sungai sudah beralih fungsi menjadi bak sampah.

Dengan permasalahan tersebut, maka Kompak mengajak kepada para pemuda agar berperilaku hidup yang sehat, ikut menjaga lingkungan, bukan merusaknya. Ada beberapa orang yang mempunyai hobi mencari ikan, akan tetapi dalam mencari ikan ini menggunakan cara yang salah, yaitu menggunakan alat setrum listrik atau menggunakan obat-obatan. Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan alat tersebut sangatlah besar, ikan akan mati semua, sehingga merusak ekosistem yang ada. Untuk itu, dengan adanya komunitas ini diharapkan timbul kesadaran bersama agar menjaga alam. Kita boleh mengambil kekayaaan alam ini, akan tetapi kita tidak boleh merusaknya.

Semoga dengan dibentuknya Kompak ini, bisa menjadi inspirasi daerah lain yang belum terbentuk komunistas pencinta alam. Jika semua sudah ada, maka dapat dipastikan alam akan terjaga, sehingga anak cucu kita bisa menikmatinya. Tidak lupa, atas nama Kompak mengucapkan terima kasih kepada Koramil, Polsek, Kecamatan dan Kelurahan yang telah membantu, sehingga terlaksana kegiatan ini.

 

Pendim 0707

KOMANDO RESOR MILITER 072/PAMUNGKAS

KOMANDO DISTRIK MILITER 0707