Jangan Golput, Jamaah KKS Diajak Gunakan Hak Pilih Di Pileg dan Pilpres
Ajang pesta demokrasi pemilihan umum 2019 pada 17 April mendatang dipandang sebagian pihak sebagai pemilu yang paling rumit sepanjang sejarah. Selain memilih Presiden dan Wakil Presiden yang akan sangat menentukan masa depan Negara, setiap warga yang telah memiliki hak pilih juga bakal diminta untuk menentukan siapa wakil mereka di parlemen, mulai dari DPR RI hingga DPRD. Tak cukup sampai disitu, di bilik suara mereka juga disediakan kertas suara yang berisi para kandidat wakil daerah yang nantinya akan duduk di lembaga Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Mengingat pentingnya Pemilu itulah, relawan demokrasi Tri Utoro merasa perlu menyampaikan sosialisasi perihal tata cara mengikuti sejumlah tahapan penggunaan hak suara kepada tak kurang dari 90 jamaah Kajian Keluarga Sakinah (KKS) yang rutin mengikuti pengajian setiap ahad pagi di Masjid Fatimatuzahra, Komplek SD Al Adzkiya Wonosobo.
Ketika ditemui di Kantor Kesbangpol, Senin (4/2) Tri menjelaskan acara sosialisasi kepada jamaah KKS pada Minggu (3/2) merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran warga masyarakat terhadap pentingnya Pemilu bagi kelangsungan Bangsa dan Negara. “Karena nantinya warga bakal membutuhkan waktu agak lama ketika di bilik suara untuk menentukan pilihan mereka, mulai dari Presiden dan Wapres, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten serta DPD RI,” terang Tri. Tahapan penggunaan hak suara mulai dari membuka kertas suara sejumlah 5 lembar, tata cara pencoblosan hingga melipat kembali dengan rapi sehingga lubang coblosan tidak terlihat dari luar sebelum kemudian dimasukkan kedalam kotak suara, diuraikan kepada para peserta sosialisasi secara gamblang. “Melipat kertas suara ada teknisnya sehingga tidak terbalik maupun memperlihatkan lubang yang telah dicoblos,” lanjutnya.
Kepada jamaah KKS, Tri juga meminta mereka untuk tidak golput alias memilih untuk tidak menggunakan hak suara mereka. Suksesnya Pemilu ditegaskannya tergantung dari sejauh mana kesadaran warga yang memiliki hak suara untuk menggunakan hak pilih mereka secara berdaulat. “Pemilih berdaulat, maka Negara kuat sehingga amat disayangkan apabila sudah berhak memilih tapi tidak datang ke bilik suara maupun datang ke TPS tapi tidak menggunakan hak pilih,” tegasnya. Demi menciptakan Pemilu yang berkualitas sesuai asas Jujur, Adil, bebas dan rahasia, kepada jamaah KKS, Tri Utoro juga menekankan agar mereka menghindari praktik politik uang, alias Money Politic, karena hal itu akan merampas kebebasan mereka dalam menyampaikan hak suaranya.