Jambore Perdana Indonesia Di Pusatkan Di Telaga Menjer Wonosobo
Satu dasawarsa sudah usia Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Dengan berbagai kiprahnya, dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bertepatan sepuluh tahun usianya ini, diisi dengan kegiatan jambore perdananya yang dipusatkan di obyek wisata Telaga Menjer, Desa Maron, Kecamatan Garung, Wonosobo, Rabu (18/9). Kegiatan tersebut dikemas dengan Bhakti Sosial Tenaga Kesejahteraan Keluarga Jawa Tengan Tahun 2019 selama tiga hari pada 17-19 September 2019.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pemberdayakan TKSK sebagai Pilar Pembangunan Bidang Kesejahteraan Sosial, menumbuhkan dan melestarikan Nilai dan Tanggung Jawab Sosial Masyarakat, serta Meningkatkan kinerja Tenaga Kesejahteraan Sosial Kesejahteraan (TKSK). Dengan tujuan membantu mengentaskan permasalahan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dimasyarakat, serta, menggali dan memberdayakan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial, dengan melaksanakan Bhakti Sosial Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan.
Menurut Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesejahteraan Sosial Kemensos RI, Syaifuddin mengatakan kegiatan ini perdana di Indonesia. Sehingga diharapakan bisa diikuti TKSK daerah lain di Indonesia. Karena menurutnya TKSK merupakan pilar-pilar Sosial SDM bagi masyarakat. Yang tidak diragukan lagi dalam bekerjanya, yang secara ikhlas dan dengan jiwa ke-relawanan-nya yang luar biasa, yaitu untuk umat dan Bangsa. "TKSK tidak perlu diragukan lagi dalam bekerjanya, yang secara ikhlas dan dengan jiwa ke-relawanan-nya yang luar biasa, yaitu untuk umat dan Bangsa". Dia menambahkan dengan adanya TKSK, ikut andil dalam menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. "Dan bahkan dengan adanya mereka, ikut andil dalam menurunkan angka kemiskinan di Indonesia", katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Yusadar Armunanto menyampaikan TKSK merupakan ujung tombak potensi sumber kesejahteraan sosial dalam pengabdian pendampingan sosial penanganan pengentasan kemiskinan dan masalah sosial khususnya di Jawa Tengah. Oleh karena itu semangat TKSK harus tetap maju jangan sampai kendur. Selain itu dia menilai dinas Sosial adalah salah satu OPD yang melakukan reformasi birokrasi dengan pelayanan cepat salah satunya dengan adanya TKSK ini. "TKSK harus terus semangat, jangan sampai kendur, kedepan semakin jaya", katanya.
Pada kesempatan tersebut hadir Bupati Wonosobo Eko Purnomo. Dia ucapkan selamat Hari Ulang Tahun TKSK ke-10, Semoga di usianya yang semakin matang, TKSK semakin memiliki jiwa sosial yang tinggi pula, dan juga harus kebal terhadap rintangan di masyarakat. Selain itu kedepan diharapkan, TKSK dalam melaksanakan penanganan untuk permasalahan kesejahteraan sosial semakin maksimal, mumpuni dan dapat mengentas permasalahan kesejahteraan sosial. Menurutnya, tanpa relawan TKSK, belum tentu program Pemerintah Daerah dapat sampai dan diterima oleh masyarakat. Karena mengurangi tingkat kemiskinan sangatlah sulit, untuk itu peran TKSK sangat ditunggu.
Bupati juga sampaikan terimakasih kepada jajaran TKSK, atas Bakti Sosial yang dilaksanakan pada rangkaian acara Hari Ulang Tahun TKSK. Semoga Bhakti Sosial tersebut membawa kemanfaatan bagi yang membutuhkan. "Dan saya ucapkan terimakasih kepada jajaran TKSK, atas Bakti Sosial yang dilaksanakan pada rangkaian acara Hari Ulang Tahun TKSK. Semoga Bhakti Sosial ini membawa kemanfaatan bagi yang membutuhkan", tutupnya.
Sementara Jambore perdana tersebut, dikemas dalam berbagai kegiatan sosial dan bantuan. Bantuan tersebut meliputi, bantuan Rehab rumah tidak layak huni dari Kementerian Sosial RI sebanyak 100 Unit, senilai Rp. 1.500.000.000 (Satu Milyar limaratus Juta rupiah). @ Rp. 15.000.000 (Limabelas Juta rupiah). Bantuan kendaraan operasional Rehabilitasi Sosial dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo kepada Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan desa sebanyak 1 Unit. Bantuan UEP dari TKSK Jawa Tengah kepada kelompok Family Suport Grup orang tua penyandang disabilitas senilai Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah). Bantuan UEP dari TKSK Jawa Tengah kepada Karang Taruna KARYA PERSADA desa Maron Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah). Bantuan alat bantu disabilitas bagi penyandang disabilitas dari OHANA Yogyakarta dan dari Pokja FTJSLP Bidang Kesos Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah sebanyak 27 Unit, terdiri dari Kursi roda 23 unit, Walker 4 unit, Tripot 4 unit. Bantuan tong sampah dari Indonesia Power, u.p. Mrica senilai Rp.5.000.000,-. Bantuan paket Sembako dari Kementerian Sosial RI dan dari TKSK Jawa Tengah senilai Rp.87.000.000,- (Delapan puluh tujuh juta rupiah) sebanyak 700 Paket @Rp. 125,000,-. Bantuan pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi warga sekitar lokasi kegiatan dari RSUD Setjonegoro kabupaten Wonosobo, Operasi gratis bagi pasien penderita sumbing bibir dan sumbing langit-langit. (dilaksanakan awal bulan September 2019 kerja sama dengan RS. Permata Sari, Semarang. Dalam kesempatan tersebut juga digelar pameran produk Kelompok Usaha Bersama, dam pelayan konsultasi dan konseling dari Lembaga Kesejahteraan Keluarga (LK3).
Jambore tersebut dihadiri peserta sebanyak 800 (Delapan ratus) orang, terdiri dari 573 (lima ratus tujuh puluh tiga) TKSK se-Jawa Tengah, 50 Karang Taruna, 50 orang Tagana dan Kampung Siaga Bencana (KSB), 50 orang Kelompok Sadar Pariwisata (Pokdawis), 15 orang anggota Bumdes desa Maron. 50 orang Tokoh Masyarakat dan tokoh Agama, 12 orang Penggelola LK3.