Jago Merah Mengamuk di Pasar Sukoharjo, 5 Ruko Jadi Korban
ZAKY MOHAMMAD, S.Kom Kamis, 30 September 2021 pukul 08.06 WIB
135 views | Share:

Jago Merah Mengamuk di Pasar Sukoharjo, 5 Ruko Jadi Korban

Musibah kebakaran terjadi di kawasan Pasar Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kamis pagi (30/9/2021). Tak kurang dari 5 unit rumah toko (ruko) yang berjajar satu deret dilalap Jago merah, hingga mengalami kerusakan cukup parah. Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo dalam keterangan persnya di sela pemadaman bersama Pemadam Kebakaran Kabupaten dibantu relawan dan warga setempat, menyebut penyebab kobaran api diduga dari hubungan arus pendek atau korsleting listrik di salah satu ruko. “Berdasarkan keterangan saksi, yang juga perangkat desa Sukoharjo, pada saat tengah melintas di depan deretan ruko melihat asap mengepul pada sekitar pukul 06.45 WIB,” ungkap Bambang.

Dari hasil kalkulasi sementara, Bambang menyebut ruko yang menjadi korban mengamuknya jago merah adalah ruko kosong milik Edi Supeno dari Desa Banjarsari Sukoharjo, Ruko Sembako milik Samain Dwi R dari Dusun Garung Sukoharjo, Ruko salon milik Bu Gito dari Sampih Sukoharjo, serta 2 Bank, yaitu ATM Bank Jateng dan Bank Wonosobo. “Untuk korban jiwa tidak ada, sementara asumsi atau estimasi kerugian sampai saat ini belum dapat kita kalkulasi nilainya, namun kemungkinan berada di kisaran ratusan juta rupiah atau bisa Milyar mengingat ada 2 bank turut jadi korban,” bebernya.

Berkat laporan cepat dari warga setempat, Bambang menyebut kobaran api dapat dijinakkan dalam waktu relatif singkat kurang dari 30 menit. “Kami melibatkan dua Damkar, 12 personel BPBD, 2 unit tangka pemasok air, serta dibantu relawan dan warga sehingga pemadaman berjalan cukup singkat, sehingga meminimalkan potensi kerugian,” urai Bambang. Dengan adanya kejadian kebakaran di Sukoharjo, Bambang kembali mengimbau warga masyarakat agar lebih hati-hati dan waspada terhadap potensi-potensi bencana. “Akhir-akhir ini di tengah pergantian musim saya tak henti-henti berpesan untuk masyarakat agar mengantisipasi adanya hal-hal di sekeliling yang kemungkinan dapat memicu terjadinya bencana,” harap Bambang. Dengan kesigapan warga serta kecepatan penanganan kebencanaan, Bambang meyakini kedepan kejadian serupa akan dapat ditekan dan diminimalisir potensi kerugiannya.