Hadapi Ramadhan Di Tengah Pandemi COVID-19, Pemkab Jalin Kesepahaman Dengan Ormas Keagamaan
Menghadapi bulan suci Ramadhan 1441 H yang akan berlangsung di tengah pandemi global virus corona, Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk semakin bersatu padu agar penyebaran Corona Virus Desease (COVID-19) tak lagi meluas dan menimbulkan semakin banyak kasus positif. Dalam upaya itulah, Pemkab menggelar rapat koordinasi percepatan penanganan COVID19 dengan mengundang perwakilan organisasi keagamaan seperti Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah, Rifaiyah beserta para tokoh masyarakat, pemuda dan juga perwakilan pedagang pasar, pada Minggu (19/4/2020). Sekretaris Daerah, One Andang Wardoyo menyebut Rakor yang dihadiri Bupati, Wabup, Dandim 0707, serta Kapolres tersebut merupakan media untuk saling menyamakan persepsi dan pemahaman, sehingga kedepan upaya menekan laju penyebaran COVID-19 di Wonosobo benar-benar dilakukan secara sinergis oleh semua pihak.
Diajaknya perwakilan ormas keagamaan, diakui Sekda adalah sebagai upaya agar umat muslim yang berada di setiap ormas juga bisa memahami secara lebih komprehensif, sejumlah aturan terkait pencegahan COVID19, termasuk di dalamnya bagaimana pelaksanaan ibadah sholat, seperti jamaah lima waktu, jamaah Jumat sampai jamaah tarawih pada bulan suci Ramadhan mendatang. “Sebagaimana sudah diatur oleh pemerintah pusat, prosesi peribadatan yang melibatkan jamaah di masjid-masjid diimbau untuk sementara ini tidak dilakukan, dan umat muslim bisa menjalankan ibadah sholat di rumah masing-masing”, beber Andang. Tokoh-tokoh agama di setiap Ormas Keagamaan yang ada di Kabupaten Wonosobo, menurut Andang bisa memahami adanya imbauan tersebut dan bersepakat untuk tidak menggelar jamaah sholat Jumat maupun Tarawih di masjid.
Pentingnya kesepahaman semua elemen masyarakat dalam menangkal COVID-19 agar tak semakin menyebar luas juga diutarakan Bupati, Dandim, Kapolres dan Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo. Bupati Eko Purnomo dalam arahannya di pengujung rakor meminta agar peningkatan jumlah penderita COVID-19 di Kabupaten Wonosobo yang dalam 3 hari terakhir ini melonjak menjadi 19 orang, bisa disikapi dengan peningkatan kewaspadaan semua pihak. “Mari kita bersama-sama berupaya memaksimalkan peran, dengan menaati aturan-aturan yang diterbitkan pemerintah, agar virus corona yang saat ini sudah menginfeksi hingga 19 orang di Wonosobo segera dapat dituntaskan, sehingga kondisi kembali seperti sedia kala”, tuturnya.
Imbauan serupa juga disampaikan Ketua DPRD Afif Nurhidayat, yang menilai pentingnya kesadaran warga masyarakat untuk melindungi diri masing-masing dari paparan virus dengan tetap berada di rumah, menjaga kebersihan, serta mengenakan masker ketika beraktifitas di luar rumah. “Penting juga saya tekankan di sini agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi kerawanan yang saat ini mulai terlihat, dengan tidak mengenakan perhiasan atau membawa benda berharga di tengah keramaian”, tegas Kapolres, AKBP Fannky Ani Sugiharto.
Sementara, Dandim 0707 Wonosobo, Letkol CZI Wiwid Wahyu Hidayat juga menegaskan bahwa upaya untuk menyelaraskan kesepahaman semua pihak menjadi kunci utama dalam penanganan COVID19. “Virus ini meski tidak terlihat dan hanya hidup selama 14 hari, tidak lantas bisa kita sepelekan, karena pada kenyataannya seluruh dunia juga bersiaga penuh dalam upaya mencegah agar tidak semakin meluas”, tandasnya. Ia mengimbau agar seluruh komponen masyarakat, khususnya yang hadir dalam rakor, bisa turut memberikan edukasi kepada warga agar terus meningkatkan kewaspadaan demi menghindari masuknya COVID-19 di wilayah masing-masing.
(Danang – Dinas Kominfo Kabupaten Wonosobo)