Diduga Alami Gangguan Jiwa, Warga Kejiwan Tewas Di Kolam
ZAKY MOHAMMAD, S.Kom Rabu, 8 Desember 2021 pukul 01.01 WIB
182 views | Share:

Diduga Alami Gangguan Jiwa, Warga Kejiwan Tewas Di Kolam


Seorang pria muda bernama Roby Mulyana, warga Kampung Pesantren Kelurahan Kejiwan Kecamatan Wonosobo, ditemukan mengapung tanpa nyawa di sebuah kolam ikan, Selasa (7/12/2021). Korban yang diidentifikasi sebagai warga RT 5 RW 02 Kampung Pesantren itu, diduga mengalami gangguan kejiwaan sebelum kemudian tercebur dan tenggelam di kolam. Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Bambang Triyono ketika ditemui di sela evakuasi korban mengaku langsung ke lokasi musibah begitu mendapatkan laporan dari warga masyarakat. "Keterangan saksi yang juga warga setempat, korban ditemukan sudah tak bernyawa dan mengapung di kolam ikan sekitar pukul 14.00 WIB," terang Bambang.
Terkejut dengan temuan itu, Bambang menyebut warga kemudian melaporkannya kepada Lurah Kejiwan dan diteruskan ke BPBD Kabupaten Wonosobo. "Tim dari BPBD yang siaga langsung meluncur untuk keperluan evakuasi jasad korban dengan didampingi unsur TNI-POLRI, Puskesmas setempat dan Perangkat Kecamatan Wonosobo maupun Kelurahan Kejiwan," bebernya. Para petugas disebut Bambang cukup cepat melakukan evakuasi korban dan langsung menyerahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. "Semoga musibah ini bisa diterima dengan Ikhlas dan Sabar oleh pihak keluarga, dan menjadi perhatian bagi warga masyarakat agar kedepan lebih berhati-hati apabila ada anggota keluarga yang mengalami kondisi kejiwaan kurang sehat, jangan dibiarkan keluar rumah sendirian," harap Bambang.
Jajaran BPBD dibantu unsur relawan bencana dan SAR ditegaskan Bambang senantiasa siap siaga, khususnya pada masa-masa dimana curah hujan masih cukup tinggi di seluruh wilayah Kabupaten Wonosobo. Ia mengaku, dalam kesempatan bertemu warga masyarakat selalu berupaya mengingatkan agar kewaspadaan dini tidak kendur, terlebih terhadap potensi-potensi kebencanaan, seperti longsor, banjir, kebakaran maupun yang sifatnya kedaruratan seperti di Kejiwan ini. "Penguatan koordinasi dan Komunikasi intensif di lingkup warga masyarakat apabila terjadi hal-hal membahayakan juga penting, sehingga kalaupun ada musibah jumlah korban maupun kerugian dapat diminimalkan," pungkasnya.