Di Tengah Bulan Puasa dan Hari Libur, Ribuan Peserta Upacara Khidmat Ikuti Upacara Hari Lahir Pancasila
Di tengah umat Islam melaksanakan ibadah Puasa Bulan Suci Ramadhan dan Hari Libur, ribuan peserta upacara tetap khidmat mengikuti Upacara Hari Lahir Pancasila, Sabtu (1/6), di halaman Pendopo Kabupaten Wonosobo. Dalam upacara yang dikomandani Lettu.Cpl.Tulus Widodo tersebut, ikut pula dihadiri Staf Ahli Menteri PPPA Republik Indonesia, Ny.Titik Eko, dan diikuti ribuan ASN beserta ratusan Pejabat Struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo, ratusan pelajar, 2 peleton masing-masing dari unsur POLRES dan KODIM, karyawan BUMN/BUMD, jajaran Organisasi Wanita serta Ormas dan Organisasi Pemuda di Kabupaten Wonosobo.
Komandan KODIM 0707 Wonosobo, Letkol.Czi.Fauzan Fadli, yang menjadi Inspektur Upacara, saat membacakan Sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila menyampaikan, Pancasila sebagai dasar Negara, Ideologi Negara dan Pandangan Hidup Bangsa yang digali oleh para “Pendiri Bangsa” merupakan suatu anugrah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa buat bangsa Indonesia. Walaupun sebagai bangsa yang masih belum secara sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai Pancasila, semua pihak harus mengakui bahwa eksistensi ke-Indonesiaan, baik sebagai bangsa maupun sebagai Negara, masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila.
Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan. Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat, hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif. Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila, harus dilakukan dan diperjuangkan secara terus-menerus. Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Berkat Pancasila yang berkesesuaian dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong-royong keberagaman yang ada menjadi suatu berkah. Berkat Pancasila sebagai bintang penuntun, keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan slogan “Bhinneka Tunggal Ika”.
Dalam konteks ini, sesuai dengan pesan Presiden Jokowi, bahwa memperingati dan merayakan hari Kelahiran Pancasila setiap 1 Juni, merupakan suatu keniscayaan. Di sini semua lapisan masyarakat harus berusaha mengenang dan merefleksikan momentum sejarah, yang mana para pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia sebagai dasar Negara, sehingga bangsa Nusantara yang beragam dapat bersatu dan menyatu sebagai satu bangsa.
Sebagai bangsa besar tidak akan meninggalkan sejarah, seperti apa yang oleh Bung Karno pernah disebut “JAS MERAH”. Untuk menghormati jasa pendiri bangsa, sekaligus meneguhkan komitmen terhadap ideologi Negara. Oleh karena itulah, semua lapisan masyarakat harus memperingati hari Kelahiran Pancasila sebagai salah satu kebanggaan nasional (National Pride).
Selain itu, dengan merayakan hari Kelahiran Pancasila, akan terbangun kebersamaan dan harapan utnuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Pancasila sebagai “Leitstars Dinamis”, bintang penuntun, mengandung visi dan misi Negara, yang memberikan orientasi arah perjuangan dan pembangunan bangsa ke depan. Sebagai energi positif bangsa, Pancasila terus memberikan harapan untuk masa depan, khususnya dalam merealisasi visi dan misi bangsa Indonesia.
Sebagai Negara bangsa yang inklusif dan tidak chauvinis diperlukan pengelolaan unit kultural, dan unit politik secara dialektis. Hal ini dimaksudkan bahwa keberagaman yang ada secara alami dan kultural, harus dikelola dan dikembangkan untuk membangun “Tamansari Kebudayaan”, yang memungkinkan semua mahkluk hidup tumbuh sesuai dengan ekosistem yang sehat. “Indonesia untuk kita semua, dan Pancasila adalah rumah kita semua”.
Untuk itu, diperlukan kesadaran dan pemahaman untuk saling menghormati, saling bekerjasama, bergotong royong dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Kondisi demikian dapat berkembang melalui budaya politik kewargaan yang demokratis. Budaya politik yang dapat menumbuhkan dan merawat harapan, bukan politik yang menimbulkan ketakutan. “Kita Indonesia, Kita Pancasila” adalah sosok yang percaya diri, optimis dan penuh harapan dalam menatap masa depan sebagai bangsa yang maju, adil dan makmur.
Melalui peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni 2019, Pancasila perlu dijadikan sebagai sumber inspirasi “Politik Harapan” dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua pihak harus terus-menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai dasar Negara, ideologi Negara dan pandangan dunia yang dapat membawa kemajuan dan kebahagiaan seluruh Bangsa Indonesia. Saat semua pihak bersatu membangun bangsa, untuk merealisasikan tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil dalam kemakuran dan makmur dalam keadilan, karena “Kita Indonesia, Kita Pancasila”.
Ditambahkan DANDIM, pihaknya berharap, melalui peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2019 ini dapat dijadikan sebagai tonggak untuk memaknai lebih dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa, Dasar Negara, dan Pandangan Hidup Bangsa di tengah kehidupan keseharian sebagai warga masyarakat Kabupaten Wonosobo. Selain itu, apa yang selalu digaungkan oleh para pendahulu dan para tokoh bangsa, harus selalu dilaksanakan demi mewujudkan Indonesia yang bersatu. Perbedaan dan keberagaman jangan menjadi penghalang untuk menyatukan tekad sebagai bangsa yang bersatu dalam wadah NKRI.