Bupati Beri Apresiasi 7 Orang Pendonor Darah Sukarela Lebih 100 Kali
Bupati Wonosobo, Eko Purnomo, memberi apresiasi kepada 7 Orang Pendonor Darah Sukarela (DDS) yang lebih dari 100 kali mendonorkan darahnya, di Ruang Kerjanya, Kamis (31/1).
Bupati berterima kasih kepada para pendonor yang telah aktif melakukan kegiatan sosial donor darah. Diharapkan para pendonor ini, bisa menjadi kader untuk sosialisasi donor darah di tengah masyarakat Wonosobo. Menurutnya, para pendonor darah sukarela ini, sangat pantas disebut sebagai pahlawan kemanusiaan. Oleh karenanya pemerintah memberikan apresiasi dan penghargaan atas ketulusan dan keihklasan para pendonor untuk menolong sesama.
Dikatakannya, pemerintah memiliki komitmen yang besar terhadap kegiatan sosial seperti donor darah. Selain bermanfaat untuk sesama, masyarakat juga bisa teredukasi melalui kegiatan donor darah. Dan yang tak kalah penting, banyak manfaat yang bisa didapat ketika melakukan donor darah. Saat donor darah, para pendonor bisa melakukan cek di laboratorium, jadi bisa tahu kondisi tekanan darah, kolesterol dan juga asam uratnya.
Bupati juga memberikan apresiasi atas kinerja dari PMI Kabupaten Wonosobo yang semakin aktif, dan yang terpenting, semua pendonor darah patut bangga, bisa membantu sesama.
Sementara menurut Ketua PMI Kabupaten Wonosobo, H.Muhson, dari tujuh pendonor yang telah 100 kali mendonorkan darahnya tersebut, lima pendonor darah belum lama ini mendapatkan penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Kementerian Sosial Republik Indonesia, tepatnya pada 26 Januari 2019 di Jakarta.
Kelima pendonor darah tersebut adalah Djoni Kusuma Rahardjo (62 thn) warga Wonosobo yang telah 102 kali mendonorkan darahnya, Al-Azhar (52) warga Perboto Kalikajar yang telah 100 kali mendonorkan darahnya, Mulyono warga Selomerto yang telah 104 kali mendonorkan darahnya, Andi Satriyo Lantip warga Kalibeber Mojotengah yang telah 101 kali mendonorkan darahnya, serta Triman Sardani warga Kertek yang telah 100 kali mendonorkan darahnya.
Sementara untuk 2 pendonor darah lainnya, Slamet Sumargo warga Sambek dan Tuseri warga Kejajar, yang masing-masig sudah 112 dan 118 kali mendonorkan darahnya, tahun kemarin sudah mendapatkan penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Ditambahkan H.Muhson, para pendonor darah sukarela ini adalah yang telah melakukan komitmen kemanusiaan, dengan menyumbangkan minimal 25-30 liter darahnya untuk orang lain, selama kurang lebih 20-30 tahun dalam hidupnya.