Bukit Setalang Tambi, Keindahan Lain Kaki Gunung Sindoro Yang Siap Manjakan Wisatawan
Kawasan Dataran Tinggi Dieng memang tak pernah kehabisan pesonanya. Sejumlah spot wisata baru terus bermunculan menawarkan sisi lain keindahan alam yang berpotensi memanjakan mata setiap pengunjungnya. Setelah objek wisata Batu Angkruk di Desa Setieng Kejajar belum lama ini mulai dibuka untuk umum, satu lagi spot untuk menikmati bentang keindahan alam di kaki Gunung Sindoro, tepatnya di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar bersiap dibuka untuk kunjungan wisatawan. Objek Wisata Bukit Setalang, demikian nama wahana baru wisata petualangan tersebut, digagas pembentukannya oleh anak-anak muda nan kreatif yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Tambi. Setalang menjadi semakin menarik karena di dalamnya, pihak pengelola menyediakan pula arena permainan, taman wisata, arena outbond, spot foto alami, pusat pelatihan ketrampilan dan view indah alam pegunungan di bawahnya.
Pokdarwis Desa Tambi bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Argomulyo dipercaya mengelola lahan milik Perhutani di Petak 15, seluas 200,5 hektar untuk membuka Bukit Setalang sebagai Obwis baru. Ketua LMDH Argo Mulyo, Ramadhan ketika ditemui di kawasan Setalang, Selasa (25/8) menjelaskan perihal area lahan yang ada tidak seluruhnya digunakan sebagai tempat wisata. “Luas lahan yang dikelola menjadi area wisata hanya sekitar 4 hektar, dari sebelumnya hanya berupa semak belukar dan tanaman perdu, kita bersihkan dan dibangun taman yang indah dan menarik,” tuturnya. Hal itu menurutnya tak lepas dari upaya pihaknya untuk memberdayakan potensi alam dan sekaligus mendorong kreatifitas anak-anak muda Tambi agar lebih produktif. Selain taman dan spot-spot foto menarik, Setalang disebut Ramadhan juga akan menawarkan pelatihan kerajinan bamboo cendani, area jogging track, arena perkemahan, panahan tradisional hingga kebun kopi sampai Caffé berkonsep hutan. “Hasil alam seperti kopi, bambu cendani, pengelolaan sumber mata air dan hutan non kayu seperti tanaman kopi dan teh rakyat kita harapkan akan mampu lestari dan membuat lahan ini menjadi lebih produktif,” lanjutnya.
Upaya melestarikan lahan di Setalang, diakui pula oleh Resor Pemangku Hutan (DPH) Sigedang, Sohib yang menyebut kerjasama dengan LMDH dan Pokdarwis dikuatkan dengan skema pengelolaan selama 2 tahun dan dapat diperpanjang. “Pengelolaan lahan Perhutani untuk area wisata, disamping untuk pemberdayaan masyarakat juga agar sumber daya alam tidak rusak dan tetap terjaga serta alami sehingga fungsi hutan pun tidak berubah,” ujar Sohib. Senada, penasehat Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Wonosobo, Agus Purnomo juga mengakui keindahan Setalang layak untuk dipromosikan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Wonosobo. “Di tempat ini, wisatawan akan disuguhi alam hutan yang menakjubkan, pemandangan Gunung Sindoro yang indah, dan hamparan Kebun Teh Tambi yang cukup luas disamping ada pula sumber mata air yang melimpah,” urainya.
(Kontributor : HPI Wonosobo – Agus Purnomo)