BUPATI AJAK JADIKAN PUASA RAMADHAN SEBAGAI MOMENTUM PERUBAHAN MENJADI LEBIH BAIK
WONOSOBO. Memaknai puasa di bulan suci Ramadhan, bukanlah semata-mata menahan lapar dan haus semata, melainkan kita ambil hikmah yang mendalam, yakni sebagai momentum strategis untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih positif, memperbaharui diri menjadi pribadi yang lebih berkualitas, serta lebih menikmati dan mensyukuri anugerah yang telah diberikan Allah SWT. Demikian dikatakan Bupati Wonosobo, Eko Purnomo, saat Tarawih Keliling perdana bersama Forkopimda serta instansi di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo, Selasa (6/5) di Pendopo Bupati.
Bupati mengajak untuk senantiasa meningkatkan serta memperbanyak amal dan ibadah, sehingga menjadi pribadi yang peduli terhadap sesama. “Dalam bulan yang penuh berkah ini, marilah bersama-sama untuk lebih meningkatkan dan memperbanyak amal dan ibadah kita, menjadi pribadi yang lebih peka dan peduli terhadap sesama makhluk-Nya, mempererat tali silaturahmi di antara kita, serta mampu mengendalikan diri untuk tidak berbuat segala sesuatu yang dapat merusak puasa kita”.
Selain itu, Eko mengajak untuk selalu membangun persatuan dan kesatuan bangsa, serta mempererat keutuhan persaudaraan agar tercipta kedamaian dan kesejukan. Apalagi dengan selesainya Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu di Wonosobo saat ini, mengingatkan untuk tidak melakukan hal-hal yang berlebihan yang dapat mencederai tujuan dari Pesta Demokrasi yang dapat merusak tali silaturahmi antar sesama. Harus bisa menjaga kepala tetap dingin, dengan mengedepankan logika dalam menyikapi berbagai perbedaan pendapat.
“Saya harap, di tengah kita menjalankan Ibadah Puasa Romadhon, kita tetap menjaga kepala kita tetap dingin dengan mengedepankan logika dalam menyikapi berbagai perbedaan pendapat”, katanya.
“Kita bisa menyikapi perbedaan ini sebagai Rahmatan Lil Alamin yang harus kita yakini, bukan untuk memecah belah tapi untuk lebih memperkuat ukhuwah kita di tengah kehidupan bermasyarakat”.
Sementara itu, tarling perdana diisi pengajian oleh Ust Kyai Khaidar Idris, dari Kauman. Yang menyampaikan isi pengajian terkait ibadah puasa dan yang membatalkan puasa.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan piala dan piagam lomba Kebersihan, Keindahan dan Kemakmuran Masjid (K3M) tingkat Kabupaten. Lomba K3M ke-10 tahun 2019 yang dimulai 22-29 April. Lomba K3M merupakan bentuk dari pembinaan manajemen masjid yang diselenggarakan secara terpadu oleh Pemerintah Daerah, dalam hal ini Bagian Kesra Setda, LH dan DKK, bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama, organisasi keagamaan yang terdiri dari Dewan Masid Indonesia (DMI) Kabupaten, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Majlis Ulama’ Indonesia (MUI) Kabupaten dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten yang tergabung menjadi TIM. Dengan jumlah Tim sebanyak 11 orang, terdiri dari panitia penilai 7 orang dan 4 orang supervisor.
Ada tiga unsur yang dinilai, yaitu Idaroh (Administrasi), Imaroh (Kemakmuran) serta Riayah (Fisik). Dari penilaian tersebut, juara pertama diraih oleh Masjid Mujtahidin Dusun Trajon Desa Bojasari Kecamatan Kertek. Dikuti juara dua, Masjid Sabilul Huda Dusun Wonoyoso Desa Mojosari Kecamatan Mojotengah, serta juara tiga Masjid Attaqwa Tegalsari Kecamatan Garung.