AKHIRI KONFERENSI, DEKLARASI HAM DIBACAKAN
Setelah melalui 8 sidang paralel dan 4 rapat pleno di beberapa lokasi, dari 13 - 14 November, sebagai bagian Festival HAM Indonesia tahun 2018, pada penutupan konferensi, Selasa (14/11) sore, disampaikan deklarasi HAM oleh beberapa tokoh.
Diantaranya, Hairansyah (Wakil Ketua Internal Komnas HAM), Eko Purnomo (Bupati Wonosobo), Fajrimei A Ghofar (Kantor Staf Presiden), Mugiyanto (Infid), Ibnu Kuncoro (Pemprov Jateng), Remigo Yolando Berutu (Bupati Pakpak Bharat), Soekirman (Bupati Serdang Bedagai) serta Afif Nur Hidayat (Ketua DPRD Wonosobo). Ketua DPRD sendiri didapuk secara simbolis untuk membacakan deklarasi HAM.
Deklarasi HAM sendiri berisi, 1. Mempertahankan nilai-nilai dan sikap toleransi yang telah hidup dalam masyarakat melalui berbagai pendekatan, termasuk pendidikan dan seni budaya, menciptakan dan memperbanyak ruang dialog untuk semua pihak, antar agama, antar golongan, antar ras dan antar generasi, sehingga proses pemilu 2019 sebagai salah satu tonggak penting dalam proses konsolidasi demokrasi di Indonesia dapat berjalan lancar dan damai dengan menjamin penghormatan perlindungan dan pemenuhan HAM bagi semua warga negara. 2. Melakukan kerjasama multi pihak dalam pengelolaan pengetahuan dan kolaborasi aksi untuk mewujudkan praktek pembangunan yang inklusif untuk perlindungan dan pemenuhan HAM sesuai prinsip pendekatan hak dan memastikan tidak ada yang tertinggal dan ditinggalkan sebagai upaya akselerasi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). 3. Memeperkuat gerakan Kabupaten/Kota HAM dengan membangun jaringan Kabupaten/Kota HAM, serta menjadikan festival HAM Indonesia menjadi agenda tahunan.
Setelah deklarasi dibacakan doa untuk Indonesia, oleh perwakilan lintas agama. Dalam doa bersama tersebut, dipanjatkan harapan agar Indonesia dijauhkan dari marabahaya dan masyarakat senantiasa sejahtera, di tengah keberagaman, sehingga muncul harmonisasi di segala aspek kehidupan.