35 Sekolah Siap Simulasi PTM
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Wonosobo menggelar monitoring dan Evaluasi persiapan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ke 35 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di 15 Kecamatan pada Selasa dan Rabu (27/1/2021). Monev tersebut, menurut Kepala Dinas Dikpora, M Kristijadi, merupakan upaya untuk mengetahui sejauh mana kesiapan sekolah dalam menghadapi penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, apabila nantinya simulasi PTM benar-benar telah mendapatkan lampu hijau untuk diselenggarakan. “Proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan publik terbaik sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan skill, selain itu banyak siswa menganggap bahwa sekolah adalah kegiatan yang sangat menyenangkan karena mereka bisa saling berinteraksi satu sama lain”, tutur Kristijadi ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (28/1/2021).
Selain itu, sekolah disebutnya juga dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kesadaran kelas sosial siswa, mengingat sekolah secara keseluruhan adalah media interaksi antar siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuan intelegensi, skill dan rasa kasih sayang di antara mereka. “Tetapi sekarang kegiatan yang bernama Sekolah Tatap Muka berhenti dengan tiba-tiba karena adanya pandemi global COVID-19, sehingga kami berupaya untuk berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Wonosobo, demi menyepakati pembentukan 8 tim yang untuk Monitoring dan Evaluasi Pesiapan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dilaksanakan pada Selasa (26/01) dan Rabu (27/01) serentak di 17 SD dan 18 SMP yang tersebar di 15 Kecamatan di Kabupaten Wonosobo”, bebernya. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Wonosobo, diakuinya terus berupaya melakukan inovasi dan upaya agar proses PTM siap dan bisa segera dilaksanakan, tentunya dengan tetap menerapkan kebiasaan baru protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 serta memperoleh rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Wonosobo.
Kepala Bidang sarana dan Prasarana Pendidikan, Eko Premono, selaku koordinator tim 2 menyebut hasil Monev di SD N 1 Buntu, Kecamatan Kejajar menunjukkan dampak dari pembalajaran jarak jauh (PJJ) sangat terasa, khususnya pada kelancaran kegiatan balajar mengajar antara guru dengan siswa. “Dampaknya luas dan memang menuntut adanya inovasi luar biasa dari kalangan pendidik untuk tetap menjaga semangat para siswa mereka dalam pembelajaran jarak jauh”, jelasnya. Karena itulah, dalam rangka penyiapan simulasi PTM, Eko menyebut sekolah benar-benar menunjukkan keseriusan dan kesungguhan mereka untuk menaati standar protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Senada, Kepala Bidang Pengembangan Kurikulum dan Pengendalian Mutu Pendidikan, Slamet Faizi, juga mengakui dari 35 sekolah yang dimonev hampir semua telah mempersiapkan diri untuk melaksanakan simulasi PTM. “Beberapa kekurangan hanya bersifat administratif pelengkap bukan kurang pada hal-hal yang sifatnya prinsip dan substansial, sehingga jika perkembangan Covid-19 sudah melandai dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Wonosobo sudah mengijinkan, simulasi dapat langsung dimulai.
(Danang – Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo)